PROGRES.ID, BENGKULU – Akademisi Universitas Bengkulu (Unib) Azhar Marwan menegaskan bahwa tugas pers pada masa Pemilu adalah mengarahkan masyarakat untuk dapat memilih berdasarkan pertimbangan hati nurani. Pers juga dituntut menyuguhkan berita-berita berimbang dan memberi edukasi kepada pembaca tentang Pemilu.
“Adalah tugas pers yang mengarahkan pembaca agar bisa memilih dengan pertimbangan hati nurani,” ucap Azhar pada seminar bertajuk “Penguatan dan Pemberdayaan Ekosistem Pers Melalui Ketersediaan Infrastruktur Telekomunikasi dan Informasi”, di Seluruh Indonesia, yang merupakan kerjasama Dewan Pers dan BAKTI di Hotel Xtra, Bengkulu, Kamis (06/09/2018).
Ia juga mengingatkan KPU sebagai salah satu lembaga penyelenggara Pemilu untuk terus optimis dapat meningkatkan partisipasi masyarakat saat pemilihan di TPS.
“KPU tidak boleh bilang kalau jangan salahkan kami (KPU) kalau partisipasi rendah. KPU harus optimis dan harus mampu dengan segala upaya agar partisipasi meningkat,” terangnya.
Ia juga menyoroti soal rendahkan partisipasi masyarakat Kota Bengkulu saat pelaksanaan pemungutan suara Pilwakot beberapa waktu lalu.
“Golputnya tinggi sekali, sampai 45 Persen. Angka partisipasi ini diprediksi akan semakin menurun, jika tidak ada langkah strategis. Pemilu sudah menjadi keterpaksaan politik dan masyarakat jenuh,” jelasnya.
Azhar mengatakan masyarakat saat ini masuk pada wilayah kejenuhan politik. “Masuk wilayah kejenuhan politik, saat ini sudah hilangnya rasa kegairahan mengikuti proses politik,” sampainya.(red)