Kisah Lucu di Balik Pemenang Ig Nobel 2023: Menjilat Batu, Laba-Laba, dan Sumpit Elektrik

peraih Ig nobel/Times

PROGRES.ID– Pada tahun 2023, penghargaan Ig Nobel kembali memberikan sorotan pada pencapaian ilmiah yang tidak biasa dan kadang-kadang menggelikan. Acara pemberian penghargaan tahunan ke-33 ini diumumkan oleh penyelenggara dalam sebuah upacara daring yang telah menjadi tren sejak dimulainya pandemi virus corona. Sebelumnya, upacara ini selalu diadakan di Harvard University, tetapi situasi yang tidak pasti memaksa perubahan dalam format acara tersebut. Sepuluh penghargaan parodi ini diberikan kepada berbagai tim dan individu dari seluruh penjuru dunia.

Menghitung bulu hidung mayat, memanfaatkan laba-laba yang sudah mati, dan menjelaskan kenapa ilmuwan menjilat batu. Itulah yang dilakukan peraih Ig Nobel tahun ini. Penghargaan itu diberikan atas prestasi ilmiah yang lucu, demikian diumumkan penyelenggara pada Kamis (14/9/2023).

Bacaan Lainnya

Salah satu peraih Ig Nobel tahun ini adalah Jan Zalasiewicz dari Polandia. Ia menerima penghargaan dalam bidang kimia dan geologi atas penelitiannya yang menjelaskan fenomena aneh mengenai kebiasaan beberapa ilmuwan yang suka menjilat batu. Penelitian ini mungkin terdengar aneh, tetapi hasilnya dapat memicu tawa dan membuat orang berpikir tentang sifat aneh dari ilmu pengetahuan.

Sebuah tim ilmuwan dari India, China, Malaysia, dan Amerika Serikat juga menjadi peraih Ig Nobel dalam bidang teknik mesin. Mereka diberikan penghargaan karena penelitiannya yang unik tentang pemanfaatan laba-laba yang sudah mati sebagai alat pencengkeram. Penelitian ini mungkin tampak aneh, tetapi menyoroti kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan sumber daya yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Selain itu, ada tim lain yang dipuji karena penelitiannya tentang dampak kebosanan guru pada kebosanan siswa, pengaruh aktivitas seksual ikan teri pada pencampuran air laut, dan bagaimana sumpit dan sedotan listrik dapat mengubah rasa makanan. Meskipun mungkin terdengar tidak lazim, penelitian-penelitian ini menghadirkan sudut pandang yang segar dalam dunia ilmu pengetahuan.

Penghargaan Ig Nobel merupakan acara yang diadakan oleh majalah Annals of Improbable Research dan disponsori oleh Harvard-Radcliffe Science Fiction Association serta Harvard-Radcliffe Society of Physics Students. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk menghargai penelitian yang dapat mengundang tawa dan memicu pemikiran dalam masyarakat.

Sebagaimana dijelaskan oleh situs web Annals of Improbable Research, setiap pemenang atau tim pemenang telah berhasil melakukan sesuatu yang membuat orang tertawa, dan pada akhirnya, memicu proses berpikir yang mendalam. Dengan demikian, Ig Nobel terus menjadi platform yang menghibur dan merangsang kreativitas dalam ilmu pengetahuan, mengingatkan kita bahwa sains juga bisa lucu dan menggelikan.

“Setiap pemenang (atau tim pemenang) telah melakukan sesuatu yang membuat orang tertawa, kemudian berpikir,” menurut situs web Annals of Improbable Research seperti dilansir dari voa indonesia.(koe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.