Resmi Umumkan Prabowo-Gibran, Daftar KPU 25 Oktober hingga Elektabilitas Tertinggi

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

PROGRES.ID – Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya. Keputusan ini diumumkan usai pertemuan dengan para petinggi partai koalisi di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 22 Oktober 2023. KIM meliputi partai-partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda adalah yang telah memilih Prabowo sebagai calon presiden.

Tiga partai anggota koalisi telah secara terbuka mendukung Gibran sebagai pendamping Prabowo sebelum pengumuman resmi. Mereka adalah Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar. Gibran juga melakukan serangkaian pertemuan dengan pimpinan partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju sebelum pengumuman ini.

Bacaan Lainnya

“Ini aklamasi bulat, konsensus,” kata Prabowo didampingi semua pemimpin partai koalisi pengusungnya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Ahad, 22 Oktober 2023, dinukil dari Tempo.co.

Presiden Joko Widodo, yang juga ayah Gibran, memberi restu kepada putranya untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Namun, Jokowi menyatakan bahwa ini adalah keputusan partai politik, dan dia hanya memberikan doa dan restu kepada Gibran.

Dengan pengumuman ini, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terakhir mengumumkan kehadirannya dalam Pilpres 2024. Mereka akan bersaing dengan pasangan lain, seperti Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh beberapa partai, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang dicalonkan oleh Koalisi Perubahan.

Prabowo-Gibran dijadwalkan akan mendaftarkan diri ke KPU pada 25 Oktober 2023. “Tanggal 25 hari Rabu kami akan daftar ke Komisi Pemilihan Umum,” tutur Prabowo.

Elektabilitas Prabowo-Gibran Terkuat

Sejumlah survei opini menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas yang kuat, namun persaingan dalam pemilihan presiden tetap sengit. Semua pasangan calon akan bersaing untuk meraih dukungan publik dalam perhelatan pemilihan presiden yang akan datang.

Dalam simulasi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Minggu, 22 Oktober, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendominasi dalam tiga simulasi yang dilakukan. Hasil simulasi ini memberikan gambaran tentang elektabilitas pasangan tersebut dalam persaingan pemilihan presiden yang akan datang.

Pada simulasi pertama, Prabowo yang dipasangkan dengan Gibran Rakabuming unggul dengan elektabilitas mencapai 35,9 persen. Di posisi kedua, terdapat pasangan Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 26,1 persen, dan pasangan Anies-Cak Imin berada di posisi ketiga dengan 19,6 persen.

Dalam simulasi kedua, Prabowo juga mengungguli pesaingnya. Saat dipasangkan dengan Erick Thohir, elektabilitas Prabowo bahkan lebih tinggi mencapai 39 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud berada di angka 37 persen, dan Anies-Cak Imin mencapai 19,2 persen.

Simulasi ketiga juga menunjukkan Prabowo unggul jika dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa, dengan elektabilitas keduanya mencapai 35,8 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 26,1 persen, dan pasangan Anies-Cak Imin mencapai 19,6 persen.

Namun, survei lain yang dilakukan oleh Ipsos Public Affairs pada 17-19 Oktober 2023 menunjukkan hasil yang berbeda. Survei tersebut menyatakan bahwa pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md unggul dari dua pasangan calon lainnya, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming. Pasangan Ganjar-Mahfud mencatatkan elektabilitas sebesar 31,98 persen, disusul oleh Prabowo-Gibran dengan 31,32 persen, dan Anies-Muhaimin dengan 28,91 persen.

Hasil dari kedua survei ini memberikan gambaran tentang persaingan yang ketat dalam pemilihan presiden yang akan datang, dan elektabilitas pasangan calon terus berubah seiring dengan perjalanan kampanye dan perubahan opini publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.