Berita UtamaTravel

Rupiah Kian Melemah, Kemenparekraf Anjurkan Masyarakat Wisata dalam Negeri Saja

wisata bali
Sejumlah turis mancanegara mengikuti upacara ritual Hindu di pantai di kawasan Seminyak, Bali, 5 Agustus 2023. (Foto: Sonny Tumbelaka/AFP via VOA Indonesia)

PROGRES.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong masyarakat untuk memilih berwisata dalam negeri guna menjaga devisa negara di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

“Untuk yang masih memiliki daya beli, berliburlah di Indonesia. Berlibur ke luar negeri berarti devisa kita bocor, padahal kita sangat memerlukan devisa,” kata Pejabat Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya pada kegiatan Temu Media Mingguan bersama Sandiaga Uno, Senin (24/6/2024).

Peluang Meningkatkan Kunjungan Wisman

Menurut Nia, melemahnya rupiah juga membuka peluang untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) dengan menawarkan kemewahan yang terjangkau.

Pelibatan mitra co-branding untuk mempromosikan destinasi pariwisata di Indonesia juga menjadi fokus.

“Ini adalah momen untuk memanfaatkan situasi rupiah yang melemah, dengan meningkatkan kunjungan wisman dan perjalanan domestik. Insya Allah, nilai tukar rupiah akan kembali stabil,” jelas Nia.

Data dari Trading Economics menunjukkan nilai tukar Rupiah spot melemah ke Rp 14.420 per dollar pada Rabu (26/6/2024) dari Rp 14.371 sehari sebelumnya. Sepanjang tahun ini, rupiah telah melemah sekitar 8,46 persen.

Suku bunga tinggi di AS menarik aliran dana ke sana, mengakibatkan penguatan dollar terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Memperkuat Konektivitas Penerbangan

Untuk 2024, Kemenparekraf menargetkan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 1,25 hingga 1,5 miliar dan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 17 juta orang.

Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan upaya meningkatkan kunjungan wisman akan didukung dengan menambah konektivitas penerbangan baru dari India, Australia, dan Rusia. Peningkatan konektivitas juga akan dilakukan dengan bandar udara penghubung dari Timur Tengah seperti Dubai, Doha, dan Istanbul, serta dari Asia Utara seperti Tokyo, Seoul, dan Hong Kong.

“Kami ingin mengembangkan hub-hub ini ke depan, dan kami berharap bisa dieksekusi dengan cepat,” kata Sandiaga dalam Temu Media tersebut.

Indonesia kini berada di peringkat 22 dalam Travel and Tourism Development Index 2024, naik dari posisi 32 sebelumnya. Namun, dalam hal jumlah kunjungan wisman di ASEAN, Indonesia berada di peringkat kelima di bawah Vietnam, Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Menambah Event Internasional

Presiden Joko Widodo mengatakan, dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Indonesia memiliki objek wisata yang sangat baik. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah menarik wisatawan mancanegara dalam jumlah besar dengan menyelenggarakan event-event internasional seperti konser musik, pertemuan puncak, dan acara olahraga.

Jokowi mengakui bahwa rumitnya pengurusan perizinan menyebabkan event-event besar seperti konser musik sering diselenggarakan di negara lain seperti Singapura, yang justru menarik banyak penonton dari Indonesia.

“Ketika kita berbondong-bondong nonton di Singapura, terjadi capital outflow, aliran uang dari Indonesia ke Singapura. Kita kehilangan uang bukan hanya untuk tiket, tapi juga untuk hotel, makan, transportasi, dan lain-lain,” kata Jokowi saat meresmikan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event untuk mempercepat proses perizinan di Indonesia, Senin (24/6/2024).

Jokowi mencontohkan perhelatan MotoGP di Mandalika yang memerlukan belasan izin, meskipun memiliki dampak ekonomi Rp 4,3 triliun, menyerap 8.000 tenaga kerja, dan melibatkan 1.000 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Begitu saya tanya tentang perizinan, saya lemas. Ternyata ada 13 izin yang harus diurus, tapi disebut surat rekomendasi. Sebenarnya sama saja dengan perizinan, hanya namanya dihaluskan menjadi surat rekomendasi,” ungkap Jokowi.

Menurut Jokowi, digitalisasi proses perizinan diharapkan dapat mempermudah pengurusan izin bagi para penyelenggara acara, memotong birokrasi, serta membuat biaya lebih murah dan transparan.

error: Konten ini diproteksi !!

Exit mobile version