Scroll ke bawah untuk membaca artikel
EdukasiRegional

Jadi Keynote Speaker SKM FEB UI 2022, Gubernur Rohidin: Kemampuan Leadership Jadi Kebutuhan

Media Center Pemprov Bengkulu
×

Jadi Keynote Speaker SKM FEB UI 2022, Gubernur Rohidin: Kemampuan Leadership Jadi Kebutuhan

Sebarkan artikel ini
Rohidin menyampaikan
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan materi tentang kepemimpinan pada Sekolah Kepemimpinan Muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SKM FEB) Universitas Indonesia (UI) Tahun 2022 (Foto: Media Center Prov Bengkulu/PROGRES.ID)

JAKARTA, PROGRES.ID – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menuturkan, kemampuan memimpin (leadership) menjadi sebuah kebutuhan di era saat ini. Menurutnya, hal itu untuk membentuk masa depan bangsa yang berkualitas dan tangguh, baik dalam menghadapi tantangan global maupun mengelola sumber daya dan pemberdayaan masyarakat.

Demikian disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menjadi Keynote Speaker pada Sekolah Kepemimpinan Muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SKM FEB) Universitas Indonesia (UI) Tahun 2022 via Zoom meeting dari salah satu hotel di Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Sabtu (17/09/2022).

Sekolah kepemimpinan yang bertajuk “Pemimpin Muslim Sebagai Perintis Masa Depan Bangsa” ini digelar secara luring di Jakarta oleh Forum Studi Islam FEB UI.

“Sebagai mahasiswa kalian dituntut untuk giat berorganisasi dan bersosialisasi. Sehingga jiwa kepemimpinan muncul dengan sendirinya, dengan semakin mengasah rasa empati, kebersamaan dan tanggung jawab serta disiplin terhadap organisasi,” terang lulusan terbaik UGM ini.

Gubernur
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjadi keynote speaker pada Sekolah Kepemimpinan Muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SKM FEB) Universitas Indonesia (UI) Tahun 2022 (Foto: Media Center Prov Bengkulu/PROGRES.ID)

Ia menambahkan, leadership pada sekup lebih kecil adalah pemberdayaan sesama kader organisasi kemahasiswaan di kampus. Sehingga antaranggota organisasi saling menguatkan untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan siap menjadi pemimpin masa depan.

Rohidin menambahkan, yang tidak kalah penting untuk membentuk jiwa leadership adalah pemahaman akan leadership itu sendiri. Di mana pada hakekatnya leadership itu bukan posisi tapi memiliki pengaruh besar dalam hal kebaikan, terutama dalam menghimpun, menyatukan perbedaan dan muaranya bersama-sama mewujudkan tujuan bersama.

“Maka saya kira ini penting untuk dipahami secara baik. Jangan sampai kepemimpinan yang ada justru terbalik pemahamannya. Bukan posisi yang menjadi pengaruh, namun orang yang memiliki pengaruh penting akan mendapatkan posisi terbaik di tengah masyarakat,” ungkap Gubernur Bengkulu ke-10 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Konten ini diproteksi !!