AS Kirim Lagi Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 ke Pakistan

PROGRES.ID –

Ketika Pakistan menangani lonjakan kasus COVID-19 karena varian delta, Amerika, Kamis (2/9) akan mulai mengirim 4 juta dosis vaksin virus corona Pfizer ke negara itu, kata juru bicara Gedung Putih kepada VOA.

Bacaan Lainnya

4.149.990 dosis, yang dikirim melalui COVAX, program berbagi vaksin global yang dipimpin bersama oleh Gavi (Aliansi Vaksin), WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan CEPI (Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi), menambah 9,2 juta lebih dosis vaksin Moderna dan Pfizer yang sudah disumbangkan ke Pakistan sejak Juni.

“Seperti yang dikatakan Presiden Biden: Amerika berkomitmen untuk menyetarakan urgensi upaya vaksinasi internasional sebagaimana yang dilaksanakan di dalam negeri ,” kata juru bicara itu dalam email. “Kita mengupayakan untuk memberikan vaksin yang aman dan efektif sebanyak dan secepat mungkin bagi orang di seluruh dunia.”

Pemerintah Pakistan mengatakan telah memberikan 56,7 juta dosis kepada rakyatnya, tetapi pejabat kesehatan mengatakan jutaan orang di negara itu tidak mau menerima suntikan, meskipun ada lonjakan infeksi baru dan persediaan vaksin yang memadai. Pakistan telah memberlakukan penutupan wilayah beberapa kali sejak awal pandemi virus corona.

Kampanye vaksinasi nasional negara itu sebagian besar mengandalkan vaksin China, tetapi sumbangan AS membantu para pejabat mengatasi kekurangan kritis suntikan anti-coronavirus yang dikembangkan Barat.

Satu juta dosis vaksin Sputnik V, Rabu (1/9), juga tiba di Pakistan menurut cuitan Sputnik V. Terlepas dari kekhawatiran mengenai vaksin Rusia, Dr Faisal Sultan, asisten khusus perdana menteri Pakistan, mengatakan kepada VOA bahwa Pakistan puas dengan hasil vaksin Rusia.

Pakistan juga menggunakan vaksin COVID-19 "Sputnik" produksi Rusia (foto: ilustrasi).

Pakistan juga menggunakan vaksin COVID-19 “Sputnik” produksi Rusia (foto: ilustrasi).

Vaksin tersebut diimpor dan dijual oleh pihak swasta setelah mendapat persetujuan pemerintah. Data pemerintah Pakistan menunjukkan negara itu memiliki 1.163.688 kasus, 93.901 di antaranya aktif. Negara ini memiliki hampir 26.000 kematian terkait COVID-19 dan sedang menghadapi infeksi varian delta yang merajalela.

Organisasi kemanusiaan telah mendorong negara-negara kaya untuk menyumbangkan lebih banyak dosis.

“Cara tercepat untuk mengakhiri pandemi ini adalah dengan memberikan lebih banyak vaksin kepada lebih banyak orang, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Sean Simmons, dari ONE Campaign, kepada VOA.

“Kita tahu AS dan negara-negara kaya lainnya memiliki kapasitas untuk berbagi lebih banyak dosis, dan donasi seperti ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan cakupan vaksin di mana-mana,” kata Simmons. “Seperti yang ditunjukkan oleh varian delta dan varian baru lainnya, kita semua berjuang bersama, dan dunia tidak bisa mengabaikan siapa pun.” [my/jm]

logo voa indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.