PROGRES.ID – 
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar Assad melangsungkan pembicaraan di Moskow untuk membahas kerja sama militer antara kedua negara dan bagaimana melanjutkan operasi untuk menguasai daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah, kata media pemerintah di Damaskus, Selasa (14/9).
Pertemuan antara kedua presiden, yang berlangsung pada Senin (13/9), adalah yang pertama sejak mereka mengadakan pertemuan puncak di ibu kota Suriah pada Januari tahun lalu.
Sebagaimana diberitakan saluran televisi satelit Al Ekhbariya yang berbasis di Riyadh, Arab Saudi, pada pertemuan itu Assad mengatakan ia “senang bertemu” dengan Putin di Moskow, dan menggambarkan enam tahun keterlibatan Rusia dalam konflik Suriah sebagai “operasi bersama untuk memerangi terorisme”.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah aktivis oposisi Suriah mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Rusia telah melakukan serangan di provinsi barat laut Idlib, kubu pemberontak besar terakhir di negara itu.
Menurut laporan media pemerintah Suriah, menteri luar negeri Suriah dan menteri pertahanan Rusia juga mengadakan pertemuan untuk membahas hubungan timbal balik dan memerangi terorisme.
Rusia terlibat dalam konflik Suriah pada September 2015, Keterlibatannya menguntungkan Assad, yang pasukannya sekarang menguasai sebagian besar negara itu.
Dalam konflik yang telah berlangsung 10 tahun itu, ratusan tentara Rusia dikerahkan di berbagai penjuru Suriah. Rusia juga memiliki pangkalan udara militer di sepanjang pantai Laut Tengah Suriah. [ab/uh]
