Remaja Hawaii Daur Ulang Untuk Bantu Mahasiswa Membayar SPP

PROGRES.ID –

Pada awalnya, Genshu Price, melakukan daur ulang untuk kepentingannya sendiri. Ayah Price pernah mengatakan itu merupakan cara yang baik dalam menabung untuk membayar uang kuliahnya kelak.

Bacaan Lainnya

“Ini gagasan ayah saya untuk mengumpulkan kaleng-kaleng dan botol minuman guna membayar uang kuliah saya nantinya. Lalu saya pikir, saya dapat membuatnya menjadi sesuatu yang lebih besar dan bahkan dapat membantu para pelajar Hawaii lainnya,” kata Genshu Price, pelajar SMP asal Hau’ula, Hawaii.

Maka remaja ini pun memutuskan untuk meluncurkan prakarsa yang disebut Bottles4College.

Genshu Price mengumpulkan kaleng dan botol daur ulang untuk penggalangan dananya, Bottles4College, di Hau'ula, Hawaii. (Foto: AP)

Genshu Price mengumpulkan kaleng dan botol daur ulang untuk penggalangan dananya, Bottles4College, di Hau’ula, Hawaii. (Foto: AP)

“Kami ingin menciptakan suatu sistem di mana setidaknya, setiap tahun, kami dapat mengirim satu atau dua anak-anak dengan bea siswa penuh ke perguruan tinggi. Jadi itu akan memerlukan dua hingga empat juta kaleng dan botol minuman,” katanya.

Dengan bantuan orang tuanya, dan kadang-kadang bantuan beberapa sukarelawan, Price mengumpulkan ratusan materi untuk didaur ulang setiap pekan.

Mereka kemudian memisah-misah dan memilih-milah sebelum mengantarkan hasilnya ke pusat daur ulang setempat. Di sana ia menerima uang dari hasil penukaran barang-barang yang didaur ulang itu.

“Ini benar-benar mengenai harapan. Seperti yang kami katakan sebelumnya, biaya hidup di Hawaii sangat tinggi, COVID bahkan menambah kesulitan itu. Dan sebagai seorang anak Hawaii, saya memahami, maksud saya sebagai anak-anak yang juga tinggal di Hawaii, saya memahami bahwa perlu banyak uang untuk hidup dan tinggal di rumah juga makan setiap hari,” papar Price.

Genshu Price, kanan, dan relawan lainnya di S.W. King Intermediate School di Kāne'ohe, Hawaii, menyortir kaleng dan botol untuk Bottles4College. (Foto: AP)

Genshu Price, kanan, dan relawan lainnya di S.W. King Intermediate School di Kāne’ohe, Hawaii, menyortir kaleng dan botol untuk Bottles4College. (Foto: AP)

“Saya ingin memberi jalan bagi para siswa yang mungkin tidak mampu, atau tidak dapat kuliah di perguruan tinggi dengan biaya sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, sang ibu, Maria Price mengatakan, “Ada begitu banyak hal yang ia pelajari dari pengalaman ini dan karena itu kami percaya bahwa ini adalah bagian dari pendidikannya.”

Melalui banyak tantangan dan kemunduran karena COVID, keluarganya melanjutkan pekerjaan ini dengan harapan baru untuk meluaskan kegiatan tersebut.

“Salah satu target kami adalah menyediakan tempat-tempat pengumpulan materi daur ulang publik di setiap sekolah negeri di Hawaii. Sekarang ini kami telah memiliki tempat di dua sekolah negeri di Hawaii, dan kami berharap untuk meluaskannya,” kata Price.

“Dengan cara itu, kita akan memiliki tempat pengumpulan di setiap komunitas, di mana dengan cara itu, setiap komunitas dapat dan datang dan memberikan dukungan,” paparnya.

Salah satu tempat tersebut adalah S.W. King Intermediate School, SMP tempat Price bersekolah, di mana mereka juga telah mengadakan acara-acara pengumpulan materi daur ulang secara besar-besaran.

“Kami belum cukup banyak mengumpulkannya. Seperti saya katakan, perlu 2 hingga 4 juta, banyak sekali, kaleng dan botol minuman. Jadi perlu banyak sekali untuk dapat mengirim seorang anak untuk kuliah di perguruan tinggi. Sekarang ini kami telah mengumpulkan lebih dari 100 ribu kaleng dan botol minuman, yang berat totalnya lebih dari 2,27 ton,” ujar Price.

Ia menegaskan bahwa setiap botol, setiap kaleng minuman sangat berharga.

“Ini benar-benar menantang. Setiap kaleng, setiap botol, berarti. Satu demi satu kaleng, satu demi satu botol.” [uh/ab]

logo voa indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.