Tingkatkan Pengaruh Ekonomi, China Melamar Kemitraan Trans-Pasifik

PROGRES.ID –

China telah mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), kata kementerian perdagangan negara itu, sementara ekonomi terbesar kedua di dunia itu berusaha meningkatkan pengaruhnya dalam perdagangan.

Bacaan Lainnya

Menteri Perdagangan Wang Wentao mengajukan aplikasi China untuk bergabung dengan perjanjian perdagangan bebas itu dalam sepucuk surat kepada Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O’Connor, kata kementerian perdagangan China dalam sebuah pernyataan hari Kamis.

CPTPP ditandatangani oleh 11 negara yang antara lain mencakup Australia, Kanada, Chili, Jepang dan Selandia Baru pada tahun 2018.

Menteri Perdagangan China Wang Wentao dalam konferensi pers di Kantor Informasi Dewan Negara di Beijing, China, 24 Februari 2021. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Menteri Perdagangan China Wang Wentao dalam konferensi pers di Kantor Informasi Dewan Negara di Beijing, China, 24 Februari 2021. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Sebelum itu, perjanjian tersebut dikenal sebagai Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dan dianggap sebagai penyeimbang ekonomi penting bagi pengaruh China di kawasan.

Jepang, ketua CPTPP tahun ini, menyatakan akan berkonsultasi dengan negara-negara anggota untuk menanggapi permohonan China , tetapi tidak menyebut-nyebut kapan akan melakukannya.

“Jepang meyakini bahwa perlu untuk memutuskan apakah China , yang mengajukan permohonan untuk bergabung dengan TPP-11, siap untuk memenuhi standarnya yang sangat tinggi,” kata Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura kepada wartawan hari Jumat (17/9).

Kesebelas negara trans-Pasifik menandatangani "Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif" (CPTPP), 8 Maret 2018.

Kesebelas negara trans-Pasifik menandatangani “Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif” (CPTPP), 8 Maret 2018.

TPP sangat penting dalam poros strategis mantan Presiden AS Barack Obama ke Asia. Tetapi penerusnya, Donald Trump, menarik AS keluar dari perjanjian itu pada tahun 2017.

Menjadi anggota CPTPP akan menjadi dorongan besar bagi China menyusul penandatanganan perjanjian perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) beranggotakan 15 negara pada tahun lalu.

Para pemimpin negara-negara Asia-Pasifik dalam pertemuan virtual Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), 15 November 2020. (REUTERS)

Para pemimpin negara-negara Asia-Pasifik dalam pertemuan virtual Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), 15 November 2020. (REUTERS)

Beijing telah melobi untuk menjadi anggota dalam perjanjian itu, antara lain dengan menyoroti bahwa ekonomi China dan Australia memiliki potensi kerja sama yang sangat besar. Namun, hubungan antara kedua negara itu telah memburuk.

Inggris pada bulan Juni memulai perundingan untuk masuk perjanjian perdagangan tersebut, sementara itu Thailand juga mengisyaratkan minat untuk bergabung. Wang dan O’Connor mengadakan telekonferensi untuk membahas langkah-langkah selanjutnya setelah permohonan bergabung China, kata Kementerian Perdagangan China. [uh/ab]

logo voa indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.