PROGRES.ID– Anugrah Neo Energy Materials dari Indonesia dan Gotion Indonesia Materials dari China telah sepakat untuk bersama-sama mendirikan sebuah pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) dengan tujuan memproduksi bahan yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik (EV). Kabar ini disampaikan oleh Kementerian Perindustrian pada Rabu, 13 September 2023
Pabrik HPAL ini direncanakan akan dibangun di Pulau Sulawesi dan akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 120.000 ton nikel dalam campuran endapan hidroksida per tahun. Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam meningkatkan investasi dalam pengolahan nikel yang memiliki nilai tambah tinggi, seperti yang dijelaskan oleh kementerian dalam pernyataannya.
Indonesia telah berhasil menarik investasi besar dalam pengolahan nikel di dalam negeri setelah melarang ekspor bijih nikel. Namun, sebagian besar investasi sejauh ini terfokus pada produksi nikel pig iron (NPI), yaitu produk antara yang digunakan dalam pembuatan baja dan diproduksi dengan menggunakan bijih laterit sebagai bahan baku.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menekankan bahwa nilai ekspor nikel dapat meningkat hingga 19 kali lipat jika bijih tersebut diolah menjadi bahan baterai.
“Oleh karena itu, pemerintah terus mendukung pertumbuhan industri dalam negeri khususnya di bidang hilirisasi sumber daya mineral dan pengembangan EV,” ujar Agus dikutip dari voa indonesia (13/09/2023).
Investasi yang akan dilakukan oleh Anugrah dan Gotion Indonesia, yang merupakan unit dari produsen baterai asal China, Gotion High-tech Co Ltd, akan mengikuti langkah investasi yang dilakukan oleh Mitra Murni Perkasa. Mitra Murni Perkasa baru-baru ini memulai pembangunan pabrik HPAL di Kalimantan Timur yang akan memproduksi sebanyak 27.000 ton nickel matte per tahun.(arm)
