Latihan Kepemimpinan UKM KMK Unib, Ada Aksi Sosial Hingga Analisa SWOT

KMK Unib
Pengurus dan peserta LKMO UKM KMK Universitas Bengkulu (Foto: Dok.KMK Unib/PROGRES.ID)
KMK Unib
Pengurus dan peserta LKMO UKM KMK Universitas Bengkulu (Foto: Dok.KMK Unib/PROGRES.ID)

PROGRES.ID, BENGKULU – Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Mahasiswa Kristen Universitas Bengkulu (UKM KMK UNIB) menyelenggarakan Kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Organisasi (LKMO) di Balai Koperasi, Sawah Lebar, Kota Bengkulu, (20/10/2018).

KMK Unib
Aksi sosial UKM KMK Unib (Foto: Dok. UKM KMK Unib)

LKMO bertujuan melatih anggota UKM KMK UNIB yang menjadi peserta dapat memanajemen waktu antara dunia perkuliahan dan organisasi serta meningkatkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat selama menjadi mahasiswa.

Bacaan Lainnya
Aksi sosial
Aksi sosial UKM KMK Unib (Foto: Dok. UKM KMK Unib)

Pada kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB dan diawali dengan ibadah,  Ketua Panitia Pelaksana, Yedija Manullang mengatakan bahwa kegiatan itu bukan formalitas melainkan awal untuk melahirkan pemimpin masa depan.

“Shalom, merdeka, merdeka. Ini merupakan maklumat presiden pada tahun 1960 sebagai salam nasional. Lalu bahwa kita melaksanakan kegiatan ini bukan hanya sebagai program kerja atau formalitas belaka, namun kegiatan ini mengangkat tema Kepemimpinan Sejati adalah Pelayan. Paradigma sekarang adalah bahwa pemimpin orang yang harus dilayani dan enggan melayani, namun pemimpin sejatinya harus menjadi pelayan yang siap dan sedia memberikan apa yang ada pada dirinya untuk khalayak ramai, atau bahasa kasarnya dalam Belanda adalah Leiden Is Lijden yang artinya memimpin harus menderita,” ucap Yedija dalam sambutannya.

Namun, lanjutnya, saat ini di organisasi manapun bahkan dalam negara ini sendiri saja masih sangat minim akan figur seperti itu.

“Melalui LKMO ini kita sama-sama berharap supaya tergenapilah figur-figur yang kita harapkan dan tentu kita pun harus lebih banyak belajar dari setiap mereka yang sudah lebih banyak pengetahuan dari diri kita. Maka UKM KMK UNIB melalui LKMO membuka ruang untuk lebih banyak belajar,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum UKM KMK Unib, Ebenezer Simanungkalit menjelaskan, LKMO ini akan sangat berbeda dari pelatihan-pelatihan yang serupa. Pasalnya, materi-materi yang diberikan berbeda dari yang lain dan ada penambahan yang sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa seperti Analisis Sosial.

Materi pertama  dalam pelatihan ini disampaikan  oleh Pdt. Made dengan materi Karakter Kepemimpinan Kristen, selanjutnya diisi Dickson Aritonang dengan materi Manajemen Organisasi, Alexander Silaban dengan Materi Retorika dan Tehnik Etika Persidangan, Dwita Simanjutak dengan materi Mekanisme Surat Menyurat, lalu yang terakhir dengan materi Analis Sosial oleh Reinal Sibarani.

Setelah mendapat materi dari sejumlah narasumber, LKMO berlanjut dengan turun ke lapangan, yakni ke Kampung Nelayan sekaligus melakukan Analisa SWOT. Selain itu, ada aksi sosial dengan membagi baju layak pakai kepada anak-anak pantai yang kurang mampu. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta dan 17 orang pengurus UKM KMK UNIB.

Dalam melaksanakan analisis sosial dan aksi sosial dilaksanakan sepanjang jalan Benteng, Kebun Kelin, Teluk Segara. Aksi SWOT ini dibagi 4 kelompok yang terdiri 5 orang dari setiap kelompok. Setiap kelompok menyebar ke beberapa rumah warga yang kebanyakan profesi nelayan dan para pedagang ikan di sepanjang jalan. Dalam Ansos ini pun peserta mencari masalah-masalah yang ada dengan mengunakan SWOT (Strengths = Kekuatan, Weaknesses = kelemahan, Opportunities=Peluang, Threasts=Ancaman).

Setelah melaksanakan Ansos para peserta dan beberapa pengurus melaksanakan kegiatan aksi sosial dengan memberi baju layak pakai kepada beberapa warga yang ada di lokasi tersebut khususnya kepada anak-anak. Bu Kadis salah satu warga di sana menyambut positif kegiatan ini.

“Saya sangat apresiasi kegiatan sosial seperti ini, sangat kreatif dan bernilai sosial yang tinggi, semoga ada kelanjutan dari setiap kegiatan seperti ini,” tandasnya.(rilis)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.