Ketika PON Digelar di Tengah Meningkatnya Konflik Kekerasan di Papua dan Pandemi COVID-19

PON Digelar di Tengah Meningkatnya Konflik Kekerasan di Papua dan Pandemi COVID-19 — BeritaBenar

**Batas Iklan**

PROGRES.ID – Pekan Olahraga Nasional (PON) akan resmi dibuka oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo Sabtu di Papua di tengah meningkatnya kekerasan dalam konflik bersenjata di beberapa wilayah di provinsi paling timur Indonesia itu dan kekhawatiran menyebarnya COVID-19.

PON XX diselenggarakan di Kota Jayapura dan tiga kabupaten – Jayapura, Merauke dan Mimika – mulai 2 Oktober sampai 15 Oktober, setelah tertunda selama setahun karena pandemi.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 7.039 atlet dan official telah berdatangan ke Papua untuk bertanding dalam ajang olahraga terbesar di Indonesia ini dan memperebutkan medali dalam 56 cabang olahraga dan 659 nomor pertandingan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan 21.268 polisi dan tentara telah “dikerahkan guna menghindari adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.”

“Yang kami harapkan pertandingan berjalan aman dan lancar. Namun di satu sisi laju pertumbuhan COVID-19 betul-betul bisa kami kendalikan,” kata Listyo kepada wartawan setelah meninjau lokasi pertandingan di Papua, Kamis.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar optimistis pertandingan akan berjalan tanpa gangguan keamanan karena menurutnya aktivitas kelompok separatis ada di daerah-daerah pegunungan yang jaraknya ratusan kilometer dari lokasi pertandingan.

“Aparat TNI dan Polri telah melakukan berbagai persiapan pengamanan, jadi kami optimistis semua pertandingan olahraga akan berjalan dengan baik,” kata Boy Rafli dalam wawancara video dengan detik.com.

Jayapura dan tiga kabupaten yang menjadi tuan rumah PON secara umum tidak mengalami masalah keamanan serius terkait separatisme, tapi di beberapa daerah lain di Papua telah terjadi rentetan kekerasan antara aparat keamanan dan gerilyawan yang menyebabkan korban jiwa.

Baku tembak di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang sudah beberapa kali terjadi dalam sebulan belakangan ini.

Ketegangan di Kiwirok masih berlangsung sejak penyerangan dan pembakaran sejumlah fasilitas publik yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata pada pertengahan September dan mengakibatkan seorang perawat di Puskesmas Kiwirok, Gabriella Meilani (22) tewas. Selain petugas kesehatan tersebut, seorang prajurit TNI, satu anggota Polri, dan dua orang gerilyawan tewas dalam kekerasan baru-baru ini d wilayah tersebut.

Sejak resmi bergabung ke wilayah Indonesian pada tahun 1969 melalui apa yang disebut dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), pemberontakan separatis telah mewarnai wilayah Papua, yang terdiri dari provinsi Papua dan Papua Barat. Dalam tiga tahun terakhir kekerasan telah meningkat.

Pada bulan April, setelah seorang jenderal pimpinan Badan Intelejen Papua tewas di tangan kelompok separatis, pemerintah menetapkan kelompok bersenjata di Papua yang berjuang untuk memisahkan diri dari Indonesia sebagai teroris yang akan terus diburu.

 

Dalam perjalanan menuju hotel tempatnya menginap, Presiden Joko Widodo membeli dua noken – tas tradisional Papua – dari seorang warga lokal, demikian unggahan Presiden yang akan membuka PON XX di Jayapura dalam akun resmi Facebook miliknya pada Jumat, 1 Oktober 2021.

 

Dampak ekonomi

Papua memenangkan pemilihan menjadi tuan rumah PON setelah mengalahkan Bali dan Aceh dalam pemungutan suara anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia tahun 2014.

Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani mengklaim bahwa diadakannya ajang olahraga empat tahunan di Papua merupakan bentuk pemerataan pembangunan.

“Ini merupakan kehormatan bagi Papua, dan menjadi momentum meningkatkan prestasi di kancah nasional dan internasional, serta momentum mempercepat vaksinasi nasional,” kata Jaleswari dalam webinar awal bulan ini.

“Perhatian besar dari pemerintah pusat untuk kesuksesan PON Papua merupakan hal yang terus diapresiasi,” ujarnya.

Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Jokowi yang berasal dari Papua, mengatakan bahwa PON merupakan bukti bahwa pemerintah terus berupaya membangun dan mensejahterakan masyarakat Papua.

“Penyelenggaraan PON di Papua, sesuai harapan Pak Jokowi, bukan hanya harus sukses secara event, administrasi dan penyelenggaraan, tetapi juga memberikan dampak berganda (untuk ekonomi),” ujarnya.

Diperkirakan lebih dari 20.000 orang akan datang ke Jayapura, Merauke dan Mimika untuk menyaksikan PON.

Billy mengaku selama tiga bulan belakangan ini ia berkeliling untuk memastikan adanya dampak berganda itu dan memastikan keterlibatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat Papua dalam penyelenggaraan PON.

“PON ini adalah harga diri bagi orang Papua, karena ini kepercayaan luar biasa besar yang dipercayakan oleh pemerintah pusat. Karena mungkin sulit terulang lagi PON itu kembali ke Papua,” kata Mathius Awoitauw, Bupati Jayapura yang memimpin penyelenggaraan PON di kabupatennya.

Ia berharap agar pelaksanaan PON yang dipercayakan kepada masyarakat Papua ini harus berjalan sukses secara penyelenggaraan, prestasi dan manfaat yang didapat oleh masyarakat Papua.

PON juga memberi manfaat ekonomi secara langsung bagi masyarakat Papua, kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

“PON sangat memiliki dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar, banyak yang berjualan kaos atau sovenir terkait PON. Apalagi di sini kondisnya aman terkendali,” kata Amali, Kamis malam, seperti dikutip situs Kemenpora.

Mengaku tidak dilibatkan

Selain prestasi olahraga, pemerintah berharap PON mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi Papua di tengah pandemi COVID-19 yang belum mereda.

Namun beberapa organisasi pengusaha kecil dan menengah, termasuk Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) dan Komunitas Kopi Papua, mengaku tidak atau belum dilibatkan dalam penyelenggaraan PON.

“Sudah beberapa kali kami audiensi dengan panitia PON tapi tidak ada eksekusinya,” ungkap Direktur Eksekutif KAPP, Meky Wetipo.

“Kami berharap mereka bisa kasih kita tanggungjawab pengadaan ikan cakalang 3 ton, wortel sekian ton, asesoris noken sekian buah. Tapi semua itu macam dilakukan oleh dinas-dinas pemerintah saja,” katanya.

Denny Yigibalom, petani kopi dan pemilik brand kopi TIYOM, mengatakan mereka telah bertemu dengan DPRP Komisi II untuk membangun kerja sama para petani kopi dengan pihak penyelenggara PON, tetapi tidak ada komunikasi lebih lanjut,

Sementara itu, pengurus Pasar Mama Papua, Cintya Warwe mengatakan Panitia PON tidak menepati janji memberdayakan penduduk setempat untuk menyediakan noken.

“Saat rapat akhir Agustus lalu dengan mama-mama komunitas noken Meepago, mama-mama mengeluh karena PB PON pernah janji akan beli 5.000 noken mama-mama. Namun, sampai sekarang transaksi pembelian ini tidak terjadi,” kata Cintya.

Bahkan ia mendapatkan informasi jika Panitia PON XX akan menggunakan noken tiruan dari luar Papua untuk disediakan sebagai souvenir yang jumlahnya mencapai 25.000 buah.

Namun ada juga kelompok mama-mama Papua yang beruntung mendapatkan perhatian pemerintah daerah.

Di dalam area lokasi Stadion Lukas Enembe yang menjadi pusat ajang olahraga tersebut misalnya, terlihat banyak tenda UMKM yang menjual hasil kerajinan tangan seperti noken, dan lukisan kulit kayu.

Sementara di luar area stadion selain tenda-tenda UMKM, terlihat belasan warung yang dibuat secara mandiri oleh masyarakat. Warung-warung ini selain menjual kerajinan tangan juga menjual pinang dan sirih yang biasa dikonsumsi orang Papua.

Di Merauke, mama-mama penjual pernak-pernik dari suku Marind yang tergabung dalam kelompok UMKM Waruwema di Merauke mengaku mereka dibentuk dan dibina oleh pemerintah Merauke dua bulan menjelang pelaksanaan PON.

Mereka menjual tas, topi, dompet, gelang, kalung, baju, bahkan  kandara (Tifa) dan busur panah di sepanjang ruas jalan utama Kota Merauke.

“Omzet kami bisa sampai tiga juta sehari. Paling banyak laku adalah tas, dompet dan topi. Saat kirab Obor Api PON, itu semua sudah mulai habis. Pembeli banyak dari kontingen luar Papua,” kata Maria D Keimawu, ketua kelompok UMKM Waruwema.

Ancaman penyebaran COVID-19

Selain malaria yang endemik di Papua, COVID-19 menjadi fokus perhatian pemerintah maupun penyelenggara PON.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, dr. Masdalina Pane mencontohkan even olahraga berskala internasional seperti Piala Eropa dan Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu telah berimbas pada kenaikan jumlah kasus COVID-19.

“Dengan pertemuan banyak orang pada PON sekalipun dengan protokol kesehatan yang ketat, ini harus menjadi antisipasi kita,” katanya dalam sebuah webinar bertema “Jurus Antisipasi Gelombang Ketiga”, Selasa lalu.

Provinsi Papua sempat mengalami lonjakan kasus positif hingga 20 persen pada 2-3 bulan lalu.

Namun Presiden Jokowi memutuskan PON ke-20 di Papua tetap dilaksanakan, sehingga dalam dua minggu terakhir ini, pemerintah, TNI dan Polri menggencarkan vaksinasi COVID-19 di Kota dan Kabupaten Jayapura, Merauke dan Mimika.

Yunus Wonda, Ketua Harian PB PON Papua, mengatakan vaksinasi di empat kluster masing-masing di kota Jayapura sendiri sudah mencapai 55,9 persen dosis pertama, Kabupaten Jayapura 50,8 persen, Mimika 54,3 persen, Merauke 60 persen.

Ia menambahkan target pencapaian vaksinasi di empat kluster PON ini harus mencapai 70 persen.

“Kami PB PON pastikan semua yang ada di area venue harus sudah divaksin, itu syarat utama,” kata Yunus, menambahkan bahwa kuota maksimal penonton dalam upacara pembukaan di Stadion Lukas Enembe pada 2 Oktober di bawah 10.000 orang.

Pos terkait