Upaya Paris Selenggarakan Olimpiade 2024 Paling Ramah Lingkungan, Bagaimana Kelanjutannya?

olimpiade rings
OLY Paris Olympic Rings (Foto: (c) AP via VOA Indonesia)

**Batas Iklan**

PROGRES.ID – Olimpiade Paris 2024 diprediksi akan menjadi ajang olahraga yang paling ramah lingkungan sepanjang sejarah. Namun, apakah langkah-langkah seperti penggunaan kursi stadion dari plastik daur ulang dan akomodasi tanpa AC cukup untuk mencapai target iklim yang diharapkan oleh penyelenggara?

Inisiatif Ramah Lingkungan Olimpiade Paris 2024

Bacaan Lainnya

Panitia Olimpiade Paris mengklaim bahwa event ini akan menjadi yang paling ramah lingkungan sejauh ini. Salah satu langkah utama adalah melarang penggunaan plastik sekali pakai di seluruh venue pertandingan.

Langkah lainnya termasuk:

  • Kursi Stadion: Sebanyak 11 ribu kursi di stadion dibuat dari plastik daur ulang.
  • Makanan Atlet: Seperempat dari makanan atlet akan disiapkan di lokasi kurang dari 249 kilometer dari tempat kompetisi. Panitia juga meningkatkan jumlah makanan berbasis nabati.
  • Transportasi Ramah Lingkungan: Menyediakan 3.000 sepeda bagi penonton untuk berkeliling.

Target Pengurangan Jejak Karbon

Penyelenggara bertujuan untuk mengurangi jejak karbon Olimpiade Paris hingga setengahnya dibandingkan dengan Olimpiade Rio 2016 dan Olimpiade Musim Panas London 2012.

Martin Mueller, seorang profesor Geografi dan Keberlanjutan dari Universitas Lausanne, menyatakan bahwa Olimpiade ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 1,6 juta metrik ton karbon dioksida selama beberapa minggu pelaksanaan. Jumlah ini setara dengan anggaran karbon tahunan untuk sebuah kota dengan populasi satu juta jiwa.

“(Angka) itu merupakan anggaran karbon tahunan bagi sebuah kota berpenduduk satu juta jiwa. Anda tahu, Anda dapat menjalankan sebuah kota selama setahun atau Anda menyelenggarakan pertandingan Olimpiade. Namun 1,6 juta metrik ton merupakan perkembangan yang signifikan dari Olimpiade sebelumnya. Namun, ini masih merupakan perjalanan panjang di mana kita harus mengurangi emisi karbon sekitar 90 persen pada 2050,” kata Mueller.

Upaya Mengurangi Emisi dari Konstruksi

Konstruksi merupakan salah satu kontributor utama emisi karbon dalam setiap Olimpiade. Namun, 95 persen acara Olimpiade Paris akan diadakan di bangunan yang sudah ada atau menggunakan infrastruktur sementara, sehingga mengurangi kebutuhan konstruksi baru yang besar.

Inovasi Pendingin Tanpa AC

Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, menyebutkan bahwa kompleks atlet akan dilengkapi dengan sistem pendingin yang menggunakan air bawah tanah, tanpa AC. Hal ini bertujuan untuk membuat bangunan-bangunan tersebut ramah lingkungan dan nyaman untuk ditinggali oleh warga setelah Olimpiade usai.

Meskipun demikian, ada beberapa pihak yang meragukan keputusan ini. Hidalgo mengatakan bahwa mereka sedang mencari solusi alternatif, seperti AC portabel untuk para atlet jika diperlukan.

“Pesta itu membuat kami, warga Paris mempercepat transformasi yang sangat diperlukan, mengingat perubahan iklim yang kita hadapi. Dan tanpa pertandingan Olimpiade, saya membutuhkan waktu tambahan 10 tahun. Jadi total 20 tahun lagi,” ujar Hidalgo.

Transformasi Lingkungan Berkat Olimpiade

Menurut Hidalgo, menjadi tuan rumah Olimpiade membantu Paris mempercepat pencapaian tujuan ramah lingkungan jangka panjang. Ia menyatakan bahwa tanpa Olimpiade, perubahan yang diperlukan untuk menghadapi krisis iklim bisa memakan waktu tambahan hingga 10 tahun.

Salah satu contoh upaya tersebut adalah pembersihan Sungai Seine agar para atlet dapat berenang dengan aman, seperti yang terjadi pada Olimpiade Paris 1900.

Mengurangi Emisi dengan Mengurangi Penonton

Mueller mengusulkan bahwa untuk mencapai keberlanjutan yang lebih signifikan, jumlah penonton yang hadir di tempat pertandingan perlu dikurangi. Meskipun 99 persen penonton menyaksikan melalui televisi, sekitar 10 hingga 13 juta penonton hadir langsung di venue, yang berdampak besar terhadap emisi karbon.

Dengan langkah-langkah ini, Paris 2024 berupaya menjadi pionir dalam menggelar Olimpiade yang lebih hijau dan berkelanjutan, meskipun masih ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan iklim global.

Pos terkait