Tutup


Regional

Kesurupan Massal di SMKN 2 Bukittinggi Viral, Ini yang Dilakukan Pihak Sekolah

Progres.id
×

Kesurupan Massal di SMKN 2 Bukittinggi Viral, Ini yang Dilakukan Pihak Sekolah

Sebarkan artikel ini
ilustrasi berteriak
Ilustrasi: Pexels

PROGRES.ID – Sejumlah siswa di SMKN 2 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kesurupan massal saat mengikuti kegiatan Kultum Jumat pada Jumat pagi, 2 Agustus 2024.

Insiden ini dimulai dari satu siswi yang kesurupan, kemudian menjalar ke siswa dan siswi lainnya.

Meri Desna, Kepala SMKN 2 Bukittinggi, menyatakan bahwa pihak sekolah segera mengambil tindakan untuk menangani siswa yang terkena kesurupan dan menghentikan kegiatan belajar mengajar guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Ketika kesurupan terjadi, kami segera melakukan penanganan dan membubarkan kegiatan serta meminta siswa lainnya untuk segera pulang,” ujar Meri Desna seperti dikutip dari Sumbartime.com.

Para siswa yang kesurupan ditangani oleh ustadz di sekolah. Setelah ditangani, mereka diantar pulang atau dijemput oleh orang tua masing-masing.

Meri Desna menambahkan bahwa setelah kejadian ini, sekolah akan menyediakan rehabilitasi dan pendampingan bagi siswa yang kesurupan. Mereka disarankan untuk beristirahat di rumah sampai kondisi pulih.

“Saat ini, para siswa yang terlibat diinstruksikan untuk beristirahat di rumah hingga pulih. Setelah itu, pihak sekolah akan memberikan pendampingan melalui guru Bimbingan Konseling (BK),” jelas Meri Desna.

Ia juga mengimbau orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka di rumah agar ketika di sekolah mereka dapat fokus belajar.

“Diperlukan kerjasama antara orang tua dan guru di sekolah, sehingga ke depannya anak-anak kita dapat belajar dengan baik dan fokus,” tambahnya.

Sebagai Kepala Sekolah, Meri Desna juga mengingatkan para siswa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjaga pola tidur yang baik, hidup sehat, dan rutin berolahraga.

Ia menekankan pentingnya berbagi masalah dengan guru BK di sekolah agar tidak memendam masalah sendiri.

“Jangan biarkan pikiran kosong, dan jika ada masalah, ceritakan kepada guru melalui guru BK agar tidak memendam masalah sendirian,” tutup Meri Desna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Konten ini diproteksi !!