Tutup


Viral

Soal Koleksi Manga Attack on Titan, Pria 20 Tahun di Taiwan Tuntut Sang Ibu ke Pengadilan

Progres.id
×

Soal Koleksi Manga Attack on Titan, Pria 20 Tahun di Taiwan Tuntut Sang Ibu ke Pengadilan

Sebarkan artikel ini
manga attack on titan
Manga Attack on Titan

PROGRES.ID – Seorang pria berusia 20-an di Taiwan memutuskan untuk menggugat ibunya sendiri setelah menemukan bahwa koleksi manga Attack on Titan miliknya yang berjumlah 32 volume telah hilang tanpa jejak.

Koleksi tersebut ternyata dibuang oleh sang ibu tanpa seizin dirinya, yang membuat pria itu sangat marah dan akhirnya membawa kasus ini ke ranah hukum.

Dilansir dari World of Buzzz, pada Jumat (20/9/2024), Pengadilan Distrik Taiwan menjatuhkan denda kepada sang ibu sebesar NTD 5.000 (sekitar Rp 2,3 juta) atas tuduhan merusak properti milik orang lain.

Namun, hukuman tidak berhenti di situ—pengadilan juga memerintahkan sang ibu untuk menjalani hukuman kerja paksa selama lima hari.

Meskipun keputusan ini dapat diajukan banding, pengadilan menilai tindakan ibu tersebut sebagai pelanggaran hukum dalam lingkup keluarga, yang diatur oleh Undang-Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

Kasus ini memicu perdebatan publik, dengan banyak yang bertanya-tanya apakah langkah sang anak menggugat ibunya terlalu berlebihan, atau justru merupakan tindakan yang sah untuk mempertahankan hak miliknya.

Sang ibu mengaku bahwa ia membuang manga tersebut karena mengira tumpukan buku itu hanyalah barang yang tidak lagi berguna. Dengan niat membantu, ia memutuskan untuk membuangnya. Namun, tindakan ini malah memperkeruh hubungan mereka, yang sebelumnya sudah tidak akur.

Meskipun pengadilan telah menyarankan mediasi, dan sang ibu sudah meminta maaf, anaknya tetap bersikukuh dengan tuntutannya. Ia bahkan memberikan bukti berupa foto-foto koleksi manga tersebut kepada pihak berwenang, menunjukkan bahwa manga tersebut adalah edisi terbatas dan masih dalam kondisi baru.

Kasus ini menjadi sorotan, memunculkan diskusi tentang hak kepemilikan, hubungan keluarga, dan batasan dalam tindakan yang tampaknya sederhana namun berujung pada konsekuensi hukum. Terlebih lagi kasih sayang ibu yang telah membesarkan tentu lebih berharga dari sekadar koleksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Konten ini diproteksi !!