Iran, Saudi Adakan Putaran Baru Pembicaraan di Irak

PROGRES.ID –

Dua negara yang bersaing, Arab Saudi dan Iran telah bertemu lagi di Irak, menurut sejumlah sumber lokal Rabu (29/9), sementara pembicaraan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan terus berlanjut di bawah Presiden ultrakonservatif Iran Ebrahim Raisi.

Bacaan Lainnya

Iran dan Arab Saudi, yang berseberangan dalam berbagai konflik Timur Tengah, telah terlibat dalam pembicaraan tingkat tinggi sejak April setelah memutuskan hubungan pada 2016.

Pembicaraan itu, yang diselenggarakan oleh Irak yang berusaha bertindak sebagai mediator regional, diluncurkan di bawah mantan presiden moderat Iran Hassan Rouhani, yang pada Agustus digantikan oleh Raisi.

Pembicaraan itu telah menghasilkan “kemajuan serius” mengenai keamanan Teluk, kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada 23 September.

Putaran pembicaraan terakhir dikonfirmasi oleh tiga sumber Irak, semuanya berbicara dengan syarat tidak disebutkan nama mereka.

“Seorang pejabat Iran bertemu dengan seorang pejabat Saudi di Baghdad, setelah pertemuan sebelumnya antara kedua negara,” kata satu sumber kepada AFP. Dia membenarkan pembicaraan itu terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Seorang pejabat pemerintah dan sumber yang dekat dengan pemerintah mengonfirmasi pertemuan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Arab Saudi yang adalah sekutu Amerika, dan Iran yang merupakan musuh bebuyutan Amerika berselisih dalam banyak masalah regional, termasuk perang di Yaman dan Suriah.

Riyadh juga memiliki kekhawatiran tentang program nuklir Iran, meskipun republik Islam itu bersikeras bahwa pihaknya hanya mengupayakan teknologi nuklir “damai.”

Dalam pidatonya baru-baru ini melalui konferensi video kepada Majelis Umum PBB, Raja Saudi Salman mengatakan “kami berharap pembicaraan kami akan mengarah pada hasil nyata yang akan membangun kepercayaan” dan menghidupkan kembali “kerja sama” bilateral. [lt/uh]

Pos terkait