PROGRES.ID – Unilever Plc membuat langkah berani dengan menarik produk es krim Magnum Classic dan Almond dari pasaran Inggris dan Irlandia.
Tindakan ini diambil setelah ditemukan dugaan bahwa produk tersebut mengandung bahan berbahaya seperti plastik dan logam.
Dalam pengumumannya, Unilever menyatakan bahwa produk-produk dengan kode batch L3338, L3339, L3340, dan L3342 dengan tanggal kadaluarsa sebelum Desember 2025 yang terkena dampak penarikan.
Namun, kabar baiknya adalah produk ini hanya ditarik di dua negara tersebut, sementara di negara lain, Magnum Classic dan Almond tetap tersedia.
Tidak ada produk atau negara lain yang terpengaruh oleh penarikan ini, demikian diungkapkan oleh Badan Standar Makanan Inggris. Ini memberi sedikit kelegaan bagi konsumen di luar Inggris dan Irlandia.
Namun, keputusan ini datang setelah Unilever mengumumkan rencananya untuk memisahkan divisi es krim sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. Mereka juga mengusulkan pencatatan entitas baru sebagai opsi dalam reorganisasi mereka.
Pada gilirannya, Badan Standar Makanan Inggris (FSA) menyarankan agar masyarakat yang telah membeli produk es krim tersebut untuk tidak mengonsumsinya, mengingat kemungkinan adanya plastik dan logam di dalamnya.
Ini bukan kali pertama Unilever harus menarik produknya karena masalah serupa. Sebelumnya, tiga minggu sebelumnya, mereka telah menarik kembali Es Krim Magnum Classic karena dugaan terpapar bahan berbahaya logam.
Kabar ini tentu menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi konsumen yang mempercayai merek tersebut. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia memberikan penjelasan bahwa tidak ada produk serupa yang teridentifikasi mengandung cemaran logam dan plastik di Indonesia. Produk Magnum yang beredar di Indonesia diproduksi dengan standar yang ketat dan aman untuk dikonsumsi.
Dalam keterangan tertulisnya yang dinukil dari Kontan.co.id, Marketing Lead Magnum Indonesia, Aliqa Sendylaras, menegaskan bahwa produk-produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi dan memiliki izin lengkap dari lembaga terkait, sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Keamanan produk adalah prioritas utama kami. Terkait pemberitaan seputar penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini, dapat dipastikan bahwa langkah ini merupakan aksi pencegahan hanya untuk produk yang diproduksi di Inggris dan Irlandia, dan dalam jumlah terbatas,” katanya.
“Kami tegaskan bahwa semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris dan/atau Irlandia, sehingga aman untuk dikonsumsi. Produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan memiliki izin lengkap dari lembaga terkait, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” terangnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan kekhawatiran konsumen dapat teratasi, dan kepercayaan terhadap produk-produk yang diproduksi di Indonesia dapat dipulihkan.
