PROGRES.ID – Marisa Putri, salah seorang mahasiswi dari Universitas Abdurrab Pekanbaru, Riau menjadi pusat perhatian di media sosial setelah terlibat dalam kecelakaan tragis yang menewaskan seorang ibu rumah tangga bernama Renti Marningsih.
Viralnya Marisa Putri ini setelah beredar fotonya di ruang pemeriksaan polisi. Foto itu menunjukkan Marisa seperti santai dan tidak terlihat ada simpati atas kejadian yang membuat korbannya meninggal dunia.
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 3 Agustus 2024, di mana Marisa dalam kondisi mabuk dan di bawah pengaruh narkoba saat menabrak korban.
Kronologi Kejadian
Pada malam naas tersebut, Marisa yang sedang mengemudi dalam keadaan mabuk dan dipengaruhi narkoba, menabrak Renti Marningsih hingga tewas.
Marisa mengaku dalam permintaan maafnya bahwa ia tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban, karena sebelumnya telah mengonsumsi alkohol dan narkoba yang ditawari oleh rekannya.
Meski sempat dituduh melarikan diri, Marisa menegaskan bahwa ia kembali ke lokasi kejadian setelah dikejar oleh warga.
Reaksi Media Sosial
Profil Marisa Putri langsung menjadi perbincangan hangat di platform media sosial seperti Twitter/X dan TikTok.
Akun media sosialnya dibanjiri komentar dari netizen yang penasaran dan mencari informasi lebih lanjut tentang dirinya.
Banyak yang mengkritik dan mengecam tindakannya, sementara ada juga yang mempertanyakan bagaimana ia bisa berada dalam situasi tersebut.
Profil Marisa Putri
- Nama Lengkap: Marisa Putri
- Perguruan Tinggi: Universitas Abdurrab Pekanbaru
- Jenis Kelamin: Perempuan
- Tahun Masuk: 2023
- Program Studi: Sarjana Psikologi
- Status Awal Mahasiswa: Peserta didik baru
Identitas Kendaraan
- Pemilik: Marisa Putri
- Alamat: Kebun Durian Rt/RW 004/002 Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan
- Merk Kendaraan: Toyota
- Jenis Kendaraan: D4- MBL PMP (Bukan Angka Umum)
- Tahun Rakit: 2022
- Warna: Biru Metalik
- Tanggal STNK: 19 September 2023
- Tanggal Daftar: 19 September 2023
- Tanggal Mati: 25 Oktober 2024
Penyesalan dan Permintaan Maaf
Dalam pernyataan resminya, Marisa menyampaikan penyesalan yang mendalam atas insiden tersebut dan meminta maaf kepada keluarga korban.
Ia mengakui kesalahannya dan siap menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya. Namun, permintaan maaf ini belum mampu meredakan amarah publik yang mengecam tindakannya yang dianggap ceroboh dan tidak bertanggung jawab.
Kecelakaan tragis ini tidak hanya membawa duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk dan di bawah pengaruh narkoba.
Kasus Marisa Putri kini menjadi bahan pembelajaran dan diskusi luas di masyarakat tentang pentingnya bertanggung jawab dalam berkendara dan menghindari penggunaan zat-zat terlarang.