PROGRES.ID, PEMATANGSIANTAR – Tersangka kasus suap Rp 650 Juta yang juga mantan Ketua PN Kepahiang, Janner Purba dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. Tak hanya di Kepahiang dan di Kota Bengkulu, di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Janner dikenal sebagai sosok yang baik.
Kompas.com dalam tulisannya Rabu (25/5/2016) menyebutkan bahwa Janner juga pernah menjabat sebagai ketua di PN Pematangsiantar. Bahkan, jika saja ia tak terangkap KPK, maka Janner diproyeksikan bisa bertugas ke PN Kisaran, Sumatera Utara.
Diungkapkan Hakim yang juga Humas PN Pematangsiantar, Lodewyk Simanjutak, Janner pernah menjadi Ketua PN Pematangsiantar pada 2010 hingga 2013.
“Beliau tugas di sini (PN Pematangsiantar) sejak tahun 2010 hingga 2013. Masih kuingat dulu perpisahannya akhir tahun 2013 lalu. Dia naik jabatan jadi wakil kepala Pengadilan Negeri Kapahiang, tak lama kemudian dia jadi Kepala Pengadilan Negeri Kapahiang,” terang Lodewyk.
Janner yang lahir 1961 tersebut dikatakannya, pernah dijadikan panutan bagi hakim lain di PN Pematangsiantar.
“Sebagai hakim senior dia memberikan panutan yang baik bagi hakim yang junior di sini (PN Pematangsiantar). Saat kami dengar kabar itu (Penangkapan Janner), tentu kami terkejut. Kok bisa. Dan, selama bertugas di PN Siantar tak pernah ada yang mengeluhkan kinerjanya, dari atasan maupun dari Mahkamah Agung belum pernah saya dengar menegur beliau,” terangnya.
Menurut Lodewyk, Janner Purba memiliki reputasi yang baik selama di Pematangsiantar. “Dia itu santun, kalau ngomong juga sopan, makanya kami tak sangka,” demikian Lodewyk.(pid)
