Pembangunan Insfrastruktur Umum, Mampu Tekan Keluhan Masyarakat di Daerah Terisolir

TNI Pendam V Brawijaya
Salah seorang anggota TNI sedang berdialog dengan pemilik ternak sapi (Foto: Dok. Pendam V/Brawijaya)

Salah seorang anggota TNI sedang berdialog dengan pemilik ternak sapi (Foto: Dok. Pendam V/Brawijaya)

PROGRES.ID, SURABAYA – Setiap keluhan yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah terisolir, perlahan akhirnya mulai terhapus.

Betapa tidak, keberadaan program TMMD ke-104 di Jawa Timur saat ini, dinilai mampu menjadi kunci utama guna menanggapi setiap keluhan yang dirasakan oleh warga yang tinggal di daerah minim insfrastruktur umum.

Bacaan Lainnya

“Warga di daerah terisolir, identik berprofesi sebagai petani. Sebelumnya, banyak yang mengeluh, khususnya mengenai pengairan ke sawah para petani di Dusun Paleran, Kabupaten Jember,” ungkap Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto ketika dikonfirmasi melalui selulernya. Jumat pagi (22/03/2019).

Almameter Akademi Militer tahun 1997 itu menambahkan, keluhan yang sama juga dirasakan oleh petani di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Minimnya prasarana saluran pengairan ke sawah milik para petani di desa Brangkal, seakan menjadi perhatian tersendiri oleh pihak Satgas TMMD Kodim 0811/Tuban.

“Apalagi kalau pas musim kemarau. Petani disana mengaku sangat kesusahan mendapatkan pasokan air untuk sawahnya,” imbuhnya.

Sementara itu, ketika ditemui di rumahnya, Amir (49) salah satu petani di desa Brangkal, Kabupaten Tuban, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, berbagai keluhan sering kali dirasakan oleh para petani di desanya ketika musim kemarau mulai tiba.

“Iya pak, apalagi pas waktu musim kemarau datang. Kami harus menyewa pompa air milik tetangga di desa sebelah untuk menyedot air di bendungan. Itu saja airnya terbatas,” akunya.

Kendati demikian, Amir mengungkapkan jika para petani di desanya mulai lega ketika Satgas TMMD Kodim 0811/Tuban, mulai membangun drainase sepanjang 100 meter di sekitar area persawahan milik warga. “Alhamdulillah pak, itu merupakan berkah bagi kami semua, khususnya para petani. Warga di sini, rata-rata petani semua pak,” bebernya.

Terpisah, Dansatgas TMMD Kodim 0811/Tuban, Letkol Inf Nur Wicahyanto menuturkan jika pembangunan saluran pengairan itu, saat ini sudah memasuki tahap 85%. Bahkan, kata Dandim Tuban, meski belum sepenuhnya selesai, namun ia memastikan pengerjaan drainase tersebut segera rampung sebelum tanggal 27 Maret mendatang.

“Kami berkomitmen kepada masyarakat, pembangunan ini (drainase) segera terselesaikan dan sesuai dengan juklak dan juknis yang sudah ditentukan,” tegasnya.

“Setiap perkembangan pembangunannya pun, kami laporkan ke pimpinan,” imbuhnya. (Pendam V/Brawijaya)

 

Pos terkait