Film Catatan Si Boy Telah Tayang di Bioskop: Nostalgia dan Regenerasi

film catatan si boy
Catatan Si Boy (2023) (Dok. MD Entertainment)

JAKARTA, PROGRES.ID – Pada tanggal 17 Agustus lalu, film Catatan Si Boy telah resmi tayang di bioskop setelah penantian yang panjang bos MD Entertainment, Manoj Punjabi. Proses yang melelahkan untuk menghidupkan kembali kisah tersebut tampaknya berbuah manis, mengingat ekspresi gembira Manoj dan sutradara Hanung Bramantyo saat acara gala premiere beberapa waktu lalu.

Pengusaha entertainment ini menyatakan bahwa kisah Si Boy adalah salah satu yang paling dicintainya sejak masa remajanya. Ia merasakan sentuhan nostalgia saat membawa kisah cinta remaja tersebut ke dalam versi terbaru.

Bacaan Lainnya

Namun, Manoj dan Hanung tidak hanya ingin memberikan sentuhan nostalgia bagi penonton film Catatan Si Boy 1987. Mereka juga berusaha meregenerasi kisah tersebut agar tetap relevan dengan remaja masa kini.

Manoj memberikan pujian kepada Angga Yunanda yang berhasil membawa karakter Boy dengan ciri khasnya sendiri, terlepas dari bayangan karakter Boy versi dari Onky Alexander.

“Saat saya menontonnya, saya merasa nostalgia. Bagi saya, Angga bukanlah hanya seperti Onky. Angga memiliki kelebihan tersendiri dan mampu dengan baik menjadi Boy. Saya berharap penonton juga bisa merasakan hal tersebut dan merasa terhubung dengan anak-anak muda,” ungkap Manoj, dikutip dari DetikHot.

Manoj juga menceritakan bahwa produksi film Catatan Si Boy berlangsung cukup lama karena mereka berusaha menemukan konsep cerita yang tepat. Mereka mengadakan diskusi panjang mengenai apakah akan mempertahankan judulnya saja dan menghadirkan cerita yang berbeda atau benar-benar mempertahankan esensi cerita aslinya.

Diskusi panjang tersebut akhirnya mengarah pada keputusan untuk menghadirkan versi reboot dari Catatan Si Boy, dengan sedikit modifikasi agar lebih sesuai dengan zaman sekarang. Semua ini dilakukan untuk menarik minat penonton muda.

Keinginan Manoj untuk memperkenalkan karakter Boy kepada generasi muda begitu kuat. Ia bahkan menargetkan agar film ini bisa menciptakan gebrakan di dunia perfilman dan tidak hanya terbatas pada film-film horor.

“Sejujurnya, membuat film drama yang diterima oleh penonton tidaklah mudah. Namun, ini bukan sekadar drama, ini juga tentang kisah cinta. Bisakah film ini menjadi seperti Dilan? Saya berharap karakter Boy ini bisa menjadi sesuatu yang dicintai oleh penonton, dan menjadi warna baru di dunia perfilman, tidak hanya tentang horor. Kita ingin film yang bagus dapat diterima dan dihargai, sehingga lebih banyak orang yang ingin membuat film semacam ini,” tutupnya.

Pos terkait