PROGRES.ID – Setelah mencuri perhatian di berbagai festival film internasional sejak penayangan perdananya di Singapura pada Mei 2024, banyak penonton bertanya-tanya: kapan film Samsara tayang di bioskop Indonesia?
Akhirnya, pertanyaan itu terjawab. Mengutip informasi dari tix.id dan akun resmi Instagram @film.samsara, karya terbaru sutradara visioner Garin Nugroho ini—yang dibintangi Ario Bayu—resmi dijadwalkan hadir di layar bioskop Indonesia mulai 20 November 2025.
Antusiasme Tinggi Berkat Prestasi Festival
Kehadiran Samsara di jaringan bioskop tanah air sudah lama dinantikan. Film bisu hitam-putih ini sukses besar di Festival Film Indonesia (FFI) 2024, mengantongi empat Piala Citra, termasuk:
- Sutradara Terbaik – Garin Nugroho
- Sinematografi Terbaik
Prestasi tersebut membuat Samsara menjadi salah satu judul lokal yang paling dibicarakan, sekaligus menambah penasaran publik terhadap rilis bioskopnya.
Trailer Resmi dan Gambaran Cerita
Trailer resmi Samsara dirilis pada 31 Oktober 2025, memberikan sekilas gambaran dunia magis film ini. Berlatar Bali era 1930-an, cerita berfokus pada Darta (Ario Bayu), seorang pria miskin yang cintanya terhalang oleh jurang status sosial.
Dalam keputusasaan, Darta memilih jalan pintas: membuat perjanjian mistis dengan Raja Monyet demi kekayaan instan. Namun keputusan itu justru menyeret dirinya dan keluarga ke dalam rangkaian kutukan serta malapetaka yang menghantui hidupnya.
Ario Bayu Tampil Memukau di Film Bisu
Sebagai pemeran utama, Ario Bayu menghadapi tantangan unik. Karena Samsara adalah film bisu, seluruh emosi harus disampaikan melalui gestur tubuh, tatapan, dan ekspresi wajah. Penampilan intensnya menjadi salah satu kekuatan utama film ini.
Keunikan Artistik: Bisu, Hitam-Putih, dan Penuh Simbol
Garin Nugroho menyajikan Samsara dengan pendekatan artistik yang jarang muncul di sinema modern:
- Format bisu hitam-putih
- Visual simbolis dengan atmosfer magis
Penataan musik yang memadukan gamelan Bali tradisional dengan elektronik modern
Perpaduan ini melahirkan pengalaman sinematik yang sakral, sekaligus menegangkan. Tema besar seperti cinta, ketamakan, dan karma hadir kuat lewat narasi visual yang mendalam. ***












