Tak Terungkap Selama 10 Tahun, Malaysia Berencana Cari Lagi MH370

malaysia airlines
Pesawat Malaysia Airlines (Istimewa)

PROGRES.ID – Otoritas Malaysia tengah menggelar rencana untuk kembali meluncurkan misi pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang 10 tahun lalu.

Demikian seperti dilaporkan oleh stasiun televisi Malaysia, Bernama TV.

Bacaan Lainnya

Menteri Transportasi, Anthony Loke, mengungkapkan kepada media setempat pada hari Minggu (3/3/2024) bahwa pemerintah Malaysia tengah dalam pembicaraan dengan perusahaan robotika kelautan, Ocean Infinity, mengenai upaya baru ini.

Loke, yang turut hadir dalam acara peringatan 10 tahun kehilangan pesawat di Kuala Lumpur, Malaysia, menyatakan bahwa saat ini belum ada kepastian kapan diskusi tersebut akan selesai atau kapan operasi pencarian akan dimulai.

Namun, dalam wawancara dengan Bernama TV, Loke menegaskan bahwa pemerintah Malaysia bersiap untuk menggelontorkan dana yang besar untuk menemukan pesawat yang hilang.

“Tidak ada keraguan dalam pikiran kami. Seperti yang telah saya sampaikan berkali-kali, dalam hal ini, pemerintah Malaysia sepenuhnya berkomitmen untuk melanjutkan upaya pencarian,” tegas Loke. “Kami tidak akan menghitung biayanya. Jika mereka dapat menemukan pesawat tersebut, maka biaya operasional akan ditanggung oleh pemerintah,” tambahnya.

Loke belum memberikan tanggapan langsung terhadap permintaan komentar dari Business Insider (BI). Sementara itu, CEO Ocean Infinity, Oliver Plunket, mengungkapkan kepada surat kabar lokal, New Straits Times, bahwa mereka telah mengajukan proposal mereka kepada pemerintah Malaysia. Ocean Infinity, yang berbasis di Austin, menyatakan bahwa pencarian tersebut dianggap sebagai salah satu tantangan terbesar dan paling relevan saat ini di dunia, dan mereka sedang berupaya untuk menyempitkan wilayah pencarian.

Hingga berita ini disusun, Ocean Infinity belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari BI. MH370 menghilang pada tanggal 8 Maret 2014, saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat tersebut membawa 227 penumpang, termasuk tiga warga Amerika, serta 12 awak pesawat. Pada bulan Juli 2018, pemerintah Malaysia mengumumkan penghentian sementara pencarian pesawat tersebut.

Pos terkait