Lafal Niat Puasa Sunnah Bulan Syawal dan Waktu Pelaksanaan

ilustrasi berdoa
Foto: Thirdman/Pexels

**Batas Iklan**

PROGRES.ID – Menurut syariat Islam, dianjurkan bagi umat Muslim untuk melanjutkan ibadah puasa setelah merayakan Idul Fitri.

Puasa tambahan ini direkomendasikan untuk dilakukan selama enam hari secara berurutan, dimulai dari tanggal 2 hingga 7 bulan Syawal.

Bacaan Lainnya

Nabi Muhammad saw menyarankan puasa tambahan ini karena orang yang melaksanakannya akan mendapatkan keutamaan berupa pahala sebesar puasa selama satu tahun penuh.

Ustadz Alhafiz Kurniawan, dalam sebuah tulisan di NU Online yang berjudul ‘Ini Lafal Niat Puasa Syawal dan Keutamaannya’, menyebutkan hal ini.

Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan dikutip oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nihayatuz Zain, yang menyatakan bahwa ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, akan dihitung seolah-olah telah berpuasa satu tahun penuh.’

Ada juga hadits lain yang menyebutkan bahwa puasa sebulan Ramadhan dianggap setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal dianggap setara dengan puasa dua bulan. Dengan demikian, keseluruhan ibadah ini dianggap setara dengan puasa (wajib) selama satu tahun penuh.

Berikut adalah lafal niat puasa sunnah Syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah swt.”

Kapan Niat Ini Dilafalkan?

Masih menukil NU Online, waktu pelaksanaan niat puasa Syawal ini bisa dilafalkan mulai masuk waktu Maghrib hingga sebelum Dzuhur, selagi belum makan dan minum apa-apa sejak terbit fajar di hari berpuasa itu. Hal ini sebagaimana ditulis Ustadz Ahmad Hanan, Alumni Madrasah TBS dan Pesantren MUS-YQ Kudus dalam tulisan ‘Ini 3 Beda Niat Puasa Fardhu dan Sunah yang Harus Diketahui’.

Waktu pelaksanaan puasa Syawal

Puasa sunnah Syawal ini dianjurkan dilakukan secara berturut-turut mulai tanggal 2 hingga 7 Syawal. Hal ini karena dinilai positif mengingat tergolong dalam upaya menyegerakan beribadah, sebagaimana diterangkan Syekh Sayyid Bakri Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anatut Thalibin ‘ala Halli Alfadhi Fathil Mu’in. Hal ini dikutip Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam ‘Keutamaan Puasa Syawal Persis setelah Hari Id’.

Namun, jika dijalankan secara terpisah juga dapat memberikan keutamaan pahala puasa setahun. Misalnya, pada tanggal 2 berpuasa, tanggal 3 berbuka, dan tanggal 4 kembali berpuasa. Hal ini juga diterangkan Sayyid Bakri Syatha dalam kitab yang sama.

Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Meskipun demikian, umat Islam masih dianjurkan mengqadhanya di bulan lain.

Pos terkait