Belajar dari Kisah Yahoo! yang Pernah Jadi Penguasa Internet

Yahoo!
Yahoo! pernah menjadi penguasa internet (Istimewa)

**Batas Iklan**

PROGRES.ID – Yahoo adalah salah satu perusahaan teknologi paling terkenal di dunia yang berbasis di Amerika Serikat. Yahoo didirikan pada tahun 1994 oleh Jerry Yang dan David Filo, dua mahasiswa Ph.D. di Universitas Stanford. Awalnya, Yahoo hanyalah sebuah direktori online untuk menemukan website tertentu di internet. Namun, seiring berjalannya waktu, Yahoo berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Pada awalnya, Jerry Yang dan David Filo menciptakan Yahoo sebagai sebuah direktori online. Dalam waktu singkat, Yahoo menjadi populer karena katalog online-nya yang lengkap dan mudah digunakan. Yahoo berhasil meraih sukses dengan mengumpulkan banyak pengunjung ke situsnya. Pada tahun 1995, Yahoo meluncurkan situs web-nya sendiri yang memungkinkan pengguna untuk mencari dan menemukan informasi yang mereka butuhkan di internet.

Bacaan Lainnya

Setelah meraih sukses sebagai direktori online, Yahoo meluncurkan sejumlah produk baru seperti layanan email dan pesan instan. Pada tahun 1997, Yahoo meluncurkan layanan email-nya yang diberi nama Yahoo Mail. Layanan email Yahoo ini sangat populer di seluruh dunia karena mudah digunakan dan tersedia secara gratis. Pada tahun 1998, Yahoo juga meluncurkan layanan pesan instan-nya yang diberi nama Yahoo Messenger.

Yahoo terus berkembang dan mengakuisisi banyak perusahaan teknologi lainnya. Pada tahun 1999, Yahoo membeli GeoCities, sebuah layanan hosting website gratis yang sangat populer pada saat itu. Dalam akuisisi tersebut, Yahoo mendapatkan jutaan pengguna baru di seluruh dunia.

Pada tahun 2000, Yahoo meluncurkan layanan berita online-nya yang diberi nama Yahoo News. Layanan berita ini memungkinkan pengguna untuk membaca berita dari seluruh dunia dalam satu platform yang mudah digunakan. Yahoo News menjadi salah satu sumber berita terkemuka di dunia.

Namun, Yahoo menghadapi persaingan yang semakin ketat dari perusahaan teknologi lainnya seperti Google. Pada tahun 2002, Yahoo memutuskan untuk menggunakan mesin pencari Google di situs web-nya. Namun, pada tahun 2004, Yahoo meluncurkan mesin pencari-nya sendiri yang diberi nama Yahoo Search.

Pada tahun 2005, Yahoo meluncurkan layanan jejaring sosial-nya yang diberi nama Yahoo 360. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk membuat profil dan menghubungkan dengan teman-teman mereka di seluruh dunia. Namun, Yahoo 360 tidak berhasil menarik banyak pengguna dan akhirnya ditutup pada tahun 2009.

Yahoo juga mencoba memasuki pasar video online dengan meluncurkan Yahoo Video pada tahun 2006. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah dan menonton video di internet. Namun, Yahoo Video tidak berhasil bersaing dengan YouTube yang menjadi platform video online terbesar di dunia.

Pada tahun 2008, Yahoo menolak tawaran akuisisi dari Microsoft senilai $44,6 miliar. Keputusan ini kemudian dianggap sebagai kesalahan yang besar karena Yahoo terus mengalami penurunan.

Pada tahun 2009, Carol Bartz diangkat sebagai CEO baru Yahoo menggantikan pendiri Jerry Yang. Dia berusaha untuk membangkitkan Yahoo dari masa sulit dan mengalami restrukturisasi perusahaan. Namun, usahanya tersebut kurang berhasil dan dia dipecat pada tahun 2011.

Pada tahun 2012, Marissa Mayer diangkat sebagai CEO baru Yahoo, dia memiliki latar belakang dari Google dan diberi tugas untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Mayer mencoba untuk mengembangkan bisnis inti Yahoo seperti email, berita, dan olahraga. Dia juga mencoba untuk memperkuat bisnis iklan online dan mencoba mengakuisisi sejumlah perusahaan teknologi kecil.

Pada tahun 2013, Yahoo membeli perusahaan blogging Tumblr senilai $1,1 miliar. Tumblr merupakan platform mikroblogging yang sangat populer pada saat itu. Namun, akuisisi ini tidak menghasilkan keuntungan besar bagi Yahoo dan nilai Tumblr turun dalam beberapa tahun berikutnya.

Pada tahun 2014, Yahoo mengalami insiden keamanan yang besar di mana sekitar 500 juta akun pengguna dicuri oleh peretas. Insiden ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah internet dan mengancam reputasi Yahoo.

Pada tahun 2016, Verizon mengumumkan niatnya untuk membeli Yahoo senilai $4,8 miliar. Namun, setelah penjualan, Verizon menemukan bahwa Yahoo mengalami dua insiden keamanan besar dan menuntut penurunan harga. Penjualan Yahoo akhirnya selesai pada tahun 2017 dengan harga $4,48 miliar.

Setelah penjualan Yahoo, Verizon memisahkan bisnis inti Yahoo seperti email, berita, dan olahraga ke perusahaan baru yang diberi nama Oath. Namun, Oath mengalami kesulitan dan pada tahun 2019 berganti nama menjadi Verizon Media.

Pada tahun 2021, Verizon Media dijual ke perusahaan investasi Apollo Global Management senilai $5 miliar. Setelah penjualan tersebut, Verizon Media berganti nama menjadi Yahoo lagi.

Meskipun Yahoo telah mengalami banyak perubahan selama beberapa dekade terakhir, namun brand ini masih tetap dikenal oleh banyak orang di seluruh dunia dan layanan email-nya masih digunakan oleh banyak orang. Sejarah Yahoo menunjukkan betapa cepatnya perubahan dalam industri teknologi dan bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut harus terus berkembang agar tetap relevan di dunia digital yang terus berubah.

(ai)

Pos terkait