PROGRES.ID – Para pengamat langit bersiap untuk menyaksikan momen langka ketika komet Tsuchinshan-ATLAS C/2023 A3, atau lebih dikenal sebagai Komet A3, melintasi langit Bumi minggu ini. Fenomena ini menjadi istimewa karena komet tersebut terakhir kali terlihat 80 ribu tahun yang lalu.
Menurut laporan Live Science, Komet A3 diperkirakan akan tampak satu jam sebelum matahari terbit selama empat pagi berturut-turut.
Pengamat langit di Belahan Bumi Utara akan memiliki kesempatan emas untuk melihat komet ini dengan mata telanjang dari akhir September hingga pertengahan Oktober 2024.
Puncak Kecerahan Komet A3
Komet A3 akan mencapai puncak kecerahannya pada Jumat, 27 September 2024, ketika komet tersebut berada di perihelion, yaitu titik terdekatnya dengan Matahari.
Fenomena ini sangat dinantikan oleh para astronom, mengingat lintasan komet ini hanya terjadi sekali setiap 80 ribu tahun.
Bagi para pengamat di Belahan Bumi Utara, komet A3 akan terlihat di cakrawala timur-tenggara, sekitar 30 menit sebelum Matahari terbit.
Waktu terbaik untuk melihatnya adalah pada Minggu, 29 September dan Senin, 30 September, ketika komet akan tampak di dekat bulan sabit yang memudar, menciptakan pemandangan langit yang memukau.
Bagaimana Melihat Komet A3?
Meskipun komet ini dapat dilihat dengan mata telanjang, disarankan untuk menggunakan teleskop kecil atau teropong bintang guna mendapatkan visibilitas yang lebih jelas.
Hal ini karena komet, yang terdiri dari debu dan es, bisa saja berubah-ubah saat mendekati Matahari, sehingga mempengaruhi tingkat kecerahannya.
Para astronom juga memprediksi bahwa ekor berdebu komet ini akan cukup besar dan terang saat mendekati Matahari, bahkan bisa bersaing dengan 20 bintang paling terang di langit malam.
Peluang Melihat di Indonesia
Bagi pengamat langit di Indonesia, kesempatan untuk melihat komet ini akan berlangsung hingga 2 Oktober 2024. Setelah itu, komet A3 akan tenggelam di balik cahaya fajar, namun masih akan terlihat lagi di Belahan Bumi Utara pada 12 Oktober 2024, ketika komet ini berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dan tampak di cakrawala barat.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan momen langka ini, karena butuh 80 ribu tahun lagi sebelum kita bisa melihatnya kembali!