Joe Biden Batal Nyapres, Apakah Kamala Harris Otomatis Jadi Calon Presiden

joe biden dan kamala harris
Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Wakil Presiden AS Kamala Harris berpegangan tangan menjelang acara pertunjukan kembang api Hari Kemerdekaan dari Balkon Truman Gedung Putih di Washington, DC, 4 Juli 2024 lalu. (Foto: AFP via VOA Indonesia)

PROGRES.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa dirinya tidak akan maju sebagai calon presiden petahana dari Partai Demokrat.

Hal ini diumumkannnya pada hari Minggu (21/7/2024. )Dalam unggahan di media sosialnya, Biden menyatakan bahwa hal itu demi kepentingan partai.

Bacaan Lainnya

“Demi kepentingan terbaik partai dan negara saya, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dan fokus menjalankan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya.”

Melalui unggahan di Twitter, Biden juga menyatakan dukungan penuh kepada Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat. “Saatnya bersatu untuk mengalahkan Trump,” tulis Biden.

Sebagian besar dari 3.896 delegasi yang akan menghadiri Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) di Chicago pada Agustus mendatang telah berkomitmen untuk memilih Biden, yang memenangkan pemilihan pendahuluan di Amerika.

Namun, menurut aturan DNC, komitmen tersebut dapat berubah, jelas John C. Fortier, pakar pemilu dari American Enterprise Institute, melalui Skype. “Mungkin akan ada negosiasi jika Biden memutuskan untuk mundur dan berusaha mendukung atau memastikan Harris sebagai calon. Namun, tidak ada jaminan pasti atau mekanisme sah untuk Biden mengalihkan dukungan kepadanya,” ujarnya.

Sebagai wakil presiden, Kamala Harris menjadi pilihan logis sebagai pewaris jabatan presiden. Menurut jajak pendapat terbaru dari AP-NORC, 58 persen pemilih Partai Demokrat percaya bahwa Harris akan menjadi presiden yang baik, meskipun hanya 30 persen dari seluruh penduduk Amerika yang memiliki pandangan serupa.

Sebagai pasangan Biden pada pilpres mendatang, Harris dapat menggunakan dana kampanye mereka yang telah terkumpul hingga $91 juta (sekitar Rp1,4 triliun) menurut laporan terbaru pada bulan Juni.

Pencalonan Harris, yang merupakan perempuan kulit hitam, juga diharapkan dapat menarik suara pemilih kulit hitam, sebuah blok penting bagi Partai Demokrat.

Namun, Partai Demokrat mungkin ingin menghindari kesan tidak demokratis dengan langsung menobatkan Harris sebagai calon presiden, terutama jika ada kandidat lain yang berminat maju. Beberapa kandidat potensial lainnya termasuk Gubernur California Gavin Newsom, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer.

Elaine Kamarck dari The Brookings Institution, penulis buku tentang proses pencalonan presiden di Amerika, menyebutkan melalui Skype bahwa partai akan cenderung mengadakan proses sebelum konvensi. “Pada konvensi, proses tersebut memungkinkan siapa saja yang ingin maju sebagai calon presiden untuk membujuk para delegasi. Prosesnya bisa beragam, mulai dari pertemuan regional hingga debat,” ujarnya.

Pada konvensi tersebut, Partai Demokrat juga harus memilih calon wakil presiden, yang bisa memicu dinamika baru sekaligus perpecahan dalam partai.

Jennifer Mercieca, dosen komunikasi politik di Texas A&M University, menyebutkan melalui Skype, “Siapa pun yang paling vokal mengkritik pemilihan Harris mungkin akan menjadi faksi partai yang calonnya akan dipilih sebagai cawapres. Namun, ini semua masih spekulasi karena kita belum pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya.”

Jelas bahwa Partai Demokrat menghadapi banyak dinamika menjelang pemilu November mendatang.

Di sisi lain, Partai Republik menunjukkan persatuan di belakang calon presiden Donald Trump, yang baru saja menutup Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu dengan pernyataan, “Kita akan dengan cepat membuat Amerika berjaya kembali.”

Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya saat sedang menjalani isolasi COVID-19 di kediaman pribadinya di Delaware. [rd/ab/hj]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.