PROGRES.ID- Pada akhir pekan ini Minggu (20/8/2023), Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, akan mengunjungi fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima menjelang keputusan penting mengenai langkah selanjutnya terkait pelepasan air limbah radioaktif dari kompleks yang terdampak bencana tersebut.
Dalam pernyataannya di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (18/8), Kishida mengungkapkan, “Pemerintah saat ini berada di tahap penentuan keputusan akhir.” Pernyataan ini dikemukakan dan disiarkan oleh NHK, lembaga penyiaran pemerintah Jepang.
Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) telah merilis laporan pada bulan Juli yang memberikan persetujuan terhadap pelepasan air radioaktif. Pemerintah Jepang mengklaim bahwa ketersediaan ruang penyimpanan limbah telah habis, dan oleh karena itu, pembuangan air limbah radioaktif ke laut dianggap sebagai solusi yang diperlukan.
Namun, langkah ini telah menuai kritik, terutama dari pihak Tiongkok. Selain itu, beberapa kelompok masyarakat di Jepang dan Korea Selatan juga telah menyuarakan penolakan terhadap rencana ini.
Dalam usaha untuk mereduksi dampaknya, Jepang telah menyatakan bahwa mereka akan memisahkan bahan-bahan radioaktif dari air limbah, dengan pengecualian untuk tritium, yaitu isotop hidrogen yang sulit untuk disaring dan masih tetap dalam air limbah.
Saat ini, Kishida tengah berada di AS untuk menghadiri pertemuan trilateral bersama dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan Presiden AS, Joe Biden. Kunjungannya ke PLTN Fukushima sebelum keputusan besar ini menandai momen penting dalam perdebatan yang sedang berlangsung mengenai dampak dan konsekuensi dari tindakan tersebut.(sr/voa)