PROGRES.ID – Lazada dilaporkan tengah menghadapi gelombang PHK besar-besaran yang berdampak pada karyawan di seluruh kawasan Asia Tenggara. Keputusan ini mencakup operasional di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dinukil dari CNBC Indonesia yang telah mencoba mengonfirmasi kebijakan PHK Lazada untuk karyawan di Indonesia, belum ada respons dari pihak Lazada Indonesia.
Masih melansir CNBC Indonesia, dari sumber terpercaya yang memberikan laporan kepada CNBC Internasional, menyebutkan, karyawan dari berbagai tingkatan dalam perusahaan terkena dampak pemecatan ini. Fungsi komersial, ritel, hingga pemasaran disebutkan sebagai beberapa area yang terpengaruh.
Proses PHK dilaporkan akan dilakukan dalam minggu ini, dan sejumlah karyawan telah menerima undangan untuk rapat tanpa rincian lebih lanjut. Jumlah pegawai yang akan dirumahkan diperkirakan mencapai ratusan, dengan Singapura disebutkan sebagai wilayah operasional yang terdampak paling signifikan.
Pada saat yang sama, juru bicara Lazada di Singapura tidak mengonfirmasi secara langsung tentang PHK karyawan. Mereka menyatakan bahwa perusahaan sedang melakukan penyesuaian proaktif untuk melakukan transformasi dalam tenaga kerja dan struktur operasional. Hal ini diarahkan untuk memposisikan Lazada secara lebih baik agar dapat menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
“Kami melakukan penyesuaian proaktif untuk melakukan transformasi tenaga kerja kami, agar bisa memposisikan lebih baik dalam cara kerja yang gesit dan efisien untuk memenuhi bisnis di masa depan,” ungkap juru bicara Lazada.
Lazada, sebagai raksasa e-commerce di Asia Tenggara yang merupakan anak perusahaan Alibaba Group, telah menghadapi persaingan ketat dari pemain besar lain, termasuk TikTok yang memasuki dunia belanja dengan TikTok Shop. Perusahaan juga terlibat kerja sama dengan GoTo melalui Tokopedia.
