PT Xolare RCR Energy Tbk Segera Melantai ke Bursa, Segini Harga Saham yang Ditawarkan ke Publik

bursa efek indonesia
Bursa Efek Indonesia (Istimewa)

PROGRES.ID – PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), sebuah perusahaan perdagangan aspal, akan segera melakukan debutnya di pasar saham melalui Initial Public Offering (IPO).

Rencana IPO ini melibatkan penawaran saham baru sebanyak 656,25 juta lembar, setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Bacaan Lainnya

Saham baru tersebut akan ditawarkan dengan harga antara Rp100 hingga Rp110 per lembar, dengan demikian SOLA berpotensi mengumpulkan dana segar hingga Rp72,19 miliar.

Sebagian besar dana yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis, dengan rincian penggunaan untuk anak usaha dan modal kerja operasional.

Di antaranya, dana akan digunakan untuk pengadaan mesin, pembuatan pabrik aspal, perluasan bangunan pabrik, pembelian aspal, dan pembelian panel surya serta material pendukungnya.

Sisa dana akan digunakan untuk keperluan modal kerja, seperti pembelian persediaan aspal, biaya operasional kantor, biaya pemasaran, biaya sewa kendaraan operasional, dan gaji karyawan. Dengan fokus pada ekspansi, perusahaan berharap dapat meningkatkan kinerja ke depannya.

Namun, bagaimana kinerja SOLA dalam menghasilkan profitabilitas? Hingga Oktober 2023, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp48,50 miliar, turun 7,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba perusahaan juga mengalami penurunan yang signifikan, lebih dari 80%, menjadi Rp1,94 miliar. Penurunan laba ini disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan, beban usaha, dan pajak penghasilan.

Meskipun demikian, kinerja laba perusahaan selama tahun 2020-2022 masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, meskipun ada penurunan pendapatan pada tahun 2022. Perusahaan tetap perlu memperhatikan kesehatan neracanya, terutama terkait pemangkasan kas dan penyusutan utang.

Secara valuasi, saham SOLA memiliki PBV yang cukup tinggi, berkisar antara 4,59 hingga 5,05 kali, serta PER yang overvalue.

Meskipun demikian, SOLA berhasil masuk dalam kategori saham syariah menurut OJK. Dengan demikian, calon investor perlu mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum berinvestasi dalam saham SOLA.

Pos terkait