PROGRES.ID – Eye in the Sky adalah sebuah film thriller yang menggambarkan sebuah misi rahasia yang melibatkan pasukan militer dari berbagai negara.
Tujuan misi rahasia tersebut adalah untuk menangkap seorang teroris tingkat tinggi di Kenya.
Film ini menyoroti kompleksitas dan dilema moral yang muncul dalam pengambilan keputusan dalam perang modern, khususnya terkait dengan penggunaan teknologi drone untuk melakukan serangan udara.
Cerita dimulai ketika intelijen militer Inggris menemukan bahwa seorang teroris yang dicari, yang terlibat dalam rencana serangan teroris global, berada di Nairobi, Kenya. Dengan bantuan intelijen AS, operasi untuk menangkap teroris tersebut segera diluncurkan di bawah pimpinan Kolonel Katherine Powell, yang diperankan oleh Helen Mirren.
Namun, situasi menjadi semakin rumit ketika tim menemukan bahwa target mereka sedang bersiap untuk meluncurkan serangan bunuh diri. Sementara itu, drone yang dipasang untuk melakukan serangan udara menemukan adanya anak-anak yang bermain di dekat tempat target berada.
Dilema moral pun muncul: apakah pantas untuk mengorbankan nyawa anak-anak tersebut demi menangkap teroris berbahaya? Para pemimpin militer dan politisi dari Inggris dan Amerika Serikat harus membuat keputusan sulit dalam waktu yang sangat terbatas.
Selama film berlangsung, penonton disuguhkan dengan pertarungan antara pertimbangan etika, kebutuhan keamanan nasional, dan konsekuensi nyata dari keputusan yang diambil dalam konteks perang modern yang semakin melibatkan teknologi tinggi.
“Eye in the Sky” menghadirkan tegangnya situasi yang mencekam, sekaligus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dalam tentang moralitas dan etika dalam perang modern, membuat penonton terdampar dalam pertimbangan yang sulit sepanjang film.
