Sinopsis Film Titisan Dewi Ular (1991), Makhluk Jelmaan dengan Kekuatan Gaib

favicon progres.id
Sinopsis Film Titisan Dewi Ular/istimewa

PROGRES.ID Titisan Dewi Ular merupakan salah satu film horor mistik Indonesia yang diproduksi pada tahun 1991.

Film ini disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, seorang sineas yang dikenal luas melalui karya-karyanya di genre horor dan legenda rakyat.

Dibintangi oleh Suzanna, Ade Irawan, dan Muni Cader, film ini mengangkat kisah mistis yang berakar pada kepercayaan lokal tentang kekuatan gaib, kutukan, dan balas dendam supranatural.

Sinopsis

Cerita berpusat pada sosok Dewi Ular, makhluk jelmaan dengan kekuatan gaib yang dipercaya berasal dari legenda kuno.

Ia digambarkan sebagai entitas supranatural yang memiliki hubungan erat dengan dunia manusia, khususnya mereka yang melanggar sumpah, melakukan pengkhianatan, atau dikuasai oleh keserakahan.

Dalam film ini, Dewi Ular tidak hanya menjadi simbol kekuatan gaib, tetapi juga perwujudan hukuman atas dosa-dosa manusia.

Tokoh utama perempuan yang diperankan oleh Suzanna menjadi pusat konflik cerita. Ia adalah seorang wanita yang secara tidak sengaja terikat dengan kekuatan Dewi Ular.

Ikatan tersebut membuat hidupnya berubah drastis, karena perlahan ia mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang berada di luar nalar manusia.

Tubuh dan jiwanya seolah menjadi wadah bagi kekuatan kuno yang bangkit kembali untuk menuntut keadilan.

Sementara itu, karakter-karakter lain yang diperankan oleh Ade Irawan dan Muni Cader berperan sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam konflik masa lalu.

Mereka memiliki hubungan dengan peristiwa kelam yang memicu kemunculan Dewi Ular. Rahasia, kebohongan, serta ambisi pribadi menjadi pemicu utama teror yang kemudian menghantui satu per satu tokoh dalam cerita.

Ketegangan meningkat ketika kekuatan Dewi Ular mulai menampakkan diri secara nyata. Serangkaian kejadian tragis dan kematian misterius terjadi sebagai bentuk pembalasan.

Atmosfer horor diperkuat dengan unsur ritual, mantra, serta visual khas film horor Indonesia era 1990-an yang kental dengan nuansa mistik dan budaya lokal.

Pada akhirnya, Titisan Dewi Ular tidak hanya menyajikan kisah horor semata, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang konsekuensi dari perbuatan manusia.

Film ini menekankan bahwa keserakahan, pengkhianatan, dan penyalahgunaan kekuasaan akan selalu membawa akibat, baik di dunia nyata maupun melalui kekuatan yang berada di luar batas logika manusia.

Sebagai salah satu film horor klasik Indonesia, Titisan Dewi Ular tetap dikenang berkat penampilan ikonik Suzanna, arahan khas Sisworo Gautama Putra, serta keberaniannya mengangkat mitos lokal sebagai inti cerita yang kuat dan menyeramkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *