PROGRES.ID – Gestur dan emoji “thumbs up” atau jempol ke atas telah lama menjadi simbol universal untuk menunjukkan persetujuan atau dukungan. Baik dalam bentuk fisik maupun emoji, 👍 Thumbs Up sering digunakan untuk menyampaikan rasa setuju, pujian, atau sekadar memberikan dukungan tanpa harus menggunakan kata-kata.
Namun, dalam beberapa situasi, penggunaan emoji ini bisa memiliki makna yang lebih kompleks. Di era komunikasi digital, di mana intonasi dan ekspresi wajah tidak dapat dilihat, thumbs up terkadang ditafsirkan secara berbeda, tergantung pada konteks.
Beberapa orang menganggap penggunaan emoji ini bisa bersifat pasif-agresif atau bahkan sarkastik, terutama jika digunakan dalam percakapan yang memiliki nada ketidaksetujuan atau ketegangan. Meskipun begitu, secara umum, emoji ini tetap menjadi salah satu cara paling cepat dan efektif untuk menunjukkan rasa setuju secara tulus.
Emoji Thumbs Up pertama kali diakui sebagai bagian dari Unicode 6.0 pada tahun 2010, dengan nama resmi “Thumbs Up Sign.”
Kemudian, emoji ini ditambahkan ke dalam set Emoji 1.0 pada tahun 2015. Sejak saat itu, 👍 menjadi salah satu emoji paling populer dan digunakan di berbagai platform media sosial, aplikasi perpesanan, hingga komunikasi profesional.
Selain digunakan untuk menyetujui sesuatu, emoji Thumbs Up juga sering digunakan untuk menutup percakapan, memberi isyarat bahwa tidak ada lagi yang perlu dibahas atau semuanya sudah disetujui.
Pada akhirnya, kekuatan emoji ini terletak pada kesederhanaannya—dengan satu simbol, Anda bisa menyampaikan banyak makna yang berbeda, tergantung bagaimana dan kapan ia digunakan.