Gubernur Rohidin: Pengadaan Barang dan Jasa Upayakan Libatkan UMKM

- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah berpesan agar pengadaan barang dan jasa di Provinsi Bengkulu dapat melibatkan UMKM (Foto: Media Center Pemprov Bengkulu/PROGRES.ID)

BENGKULU, PROGRES.ID – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah berpesan agar pengadaan barang dan jasa di Provinsi Bengkulu dapat melibatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM).

“Pesan pak Presiden Jokowi, supaya UMKM ini dilibatkan dalam pengadaan barang/jasa baik di tingkat nasional maupun di daerah. Ini menjadi perhatian kita bersama, bagaimana pengadaan barang jasa ke depan semakin bisa memberikan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Gubernur Rohidin saat membuka Mentoring Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Provinsi Bengkulu bersama Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia (LKPP RI), di Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (01/12/2022).

Bacaan Lainnya

Gubernur Bengkulu ke-10 ini juga menuturkan, proses pengadaan barang dan jasa sudah seharusnya dilakukan secara akuntabel dan betul-betul memberikan dampak pada kemajuan ekonomi daerah. Kemudian juga berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi di sini saya minta pejabat UKPBJ, baik di jajaran Pemprov Bengkulu maupun di Pemerintah kabupaten/kota, simak betul mentoring yang disampaikan oleh lembaga dan orang-orang yang kompeten di bidangnya,” pesan Rohidin.

Foto: Media Center Pemprov Bengkulu/PROGRES.ID)

Rohidin menambahkan, dengan dilakukannya penguatan SDM UKPBJ di lingkup Pemprov dan Pemda kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu ini, diyakini proses pengadaan barang/jasa semakin akuntabel dan terbukti kebenarannya.

“Nantinya hasil dari pengadaan barang dan jasa betul-betul dirasakan masyarakat dengan melibatkan UMKM menggunakan produk lokal yang jelas mutu dan kualitasnya juga terjamin,” pungkasnya.

Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi juga menyampaikan hal serupa. Ia berujar, pascapandemi COVID-19, Presiden RI Joko Widodo menekankan pengadaan barang/jasa pemerintah difokuskan pada produk lokal.

“Selanjutnya peningkatan porsi usaha mikro kecil dan koperasi, karena belajar dari krisis ekonomi pasca pandemi, dengan didorongnya UMKM dan Koperasi untuk terus bangkit, juga secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional,” terang Hendrar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.