PROGRES.ID – Tekanan kuat melanda saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) setelah dua pemegang saham besar, Softbank Ventura Indonesia dan PT Nanotech Investama Sedaya, kompak melakukan aksi jual dalam jumlah besar. Langkah tersebut langsung berdampak pada pergerakan harga saham NANO yang mengalami penurunan tajam di pasar.
Softbank Lepas Saham Dua Hari Berturut-turut
Softbank Ventura Indonesia tercatat melakukan divestasi saham NANO secara bertahap. Pada 18 Desember 2025, Softbank melepas 100 juta lembar saham dengan harga Rp50 per saham, sehingga nilai transaksi mencapai sekitar Rp5 miliar.
Tak berhenti di situ, keesokan harinya pada 19 Desember 2025, Softbank kembali menjual 30 juta saham di harga yang sama, yakni Rp50 per lembar, dengan nilai transaksi sekitar Rp1,5 miliar.
Dengan demikian, total saham yang dilepas Softbank dalam dua hari mencapai 130 juta lembar, dengan nilai transaksi keseluruhan sekitar Rp6,5 miliar. Aksi penjualan ini difasilitasi oleh Mandiri Sekuritas (kode broker CC) dan dilakukan tanpa publikasi luas.
Usai transaksi tersebut, kepemilikan Softbank di NANO menyusut menjadi 225 juta saham atau setara 5,25 persen.
Pengendali Juga Ikut Melepas Saham
Di waktu yang hampir bersamaan, PT Nanotech Investama Sedaya selaku pengendali juga melakukan aksi jual. Pada 18 Desember 2025, perusahaan ini melepas 150 juta saham NANO dengan harga Rp48 per lembar.
Dari transaksi tersebut, nilai dana yang dikantongi Nanotech Investama diperkirakan mencapai Rp7,2 miliar. Aksi ini sekaligus memangkas kepemilikan pengendali sekitar 3,50 persen.
Saat ini, PT Nanotech Investama masih menggenggam 2,4 miliar saham NANO atau setara 56,0040 persen, sehingga tetap menjadi pemegang saham mayoritas.
Struktur Kepemilikan Sebelum Aksi Jual
Sebagai gambaran, sebelum transaksi divestasi ini dilakukan, komposisi pemegang saham NANO per 28 November 2025 adalah sebagai berikut:
- PT Nanotech Investama Sedaya: 2,55 miliar saham (59,51%)
- Softbank Ventura Indonesia: 355 juta saham (8,28%)
- Publik: 1,38 miliar saham (32,21%)
Artinya, Softbank telah memangkas kepemilikannya cukup signifikan dari sebelumnya 8,28 persen menjadi 5,25 persen.
Harga Saham NANO Ambruk
Tekanan jual dari pemegang saham besar ini berdampak langsung pada pergerakan harga saham. Pada perdagangan Selasa, 23 Desember 2025, saham NANO tercatat anjlok ke level Rp36 per saham, setelah sebelumnya dibuka di harga Rp40 per lembar.
Aksi jual beruntun oleh pemegang saham utama tersebut memicu sentimen negatif di pasar, membuat investor ritel cenderung wait and see sambil mencermati langkah lanjutan manajemen serta arah fundamental perusahaan ke depan. ***












