Dari Layar Nickelodeon ke Jadi Gelandangan di California: Kisah Sunyi Tylor Chase yang Menolak Uluran Tangan

favicon progres.id
tylor chase
Tylor Chase (Foto: Getty via Tmz.com)

PROGRES.ID – Ia pernah hadir di layar kaca sebagai sosok remaja ceria dalam serial ikonik Nickelodeon Ned’s Declassified School Survival Guide. Namun hari ini, kehidupan Tylor Chase berjalan jauh dari sorot kamera dan tepuk tangan penonton. Mantan bintang cilik itu kini hidup di jalanan California—dan yang paling menyayat, ia menolak hampir semua bentuk bantuan yang ditawarkan kepadanya.

Polisi Riverside, California, bukanlah wajah asing bagi Tylor. Menurut keterangan resmi Kepolisian Riverside, petugas bahkan berinteraksi dengannya setidaknya sekali dalam sepekan. Bukan untuk menangkap atau menginterogasi, melainkan menawarkan bantuan: layanan kesehatan mental, rehabilitasi narkoba dan alkohol, hingga tempat tinggal sementara. Semua itu nyaris selalu berujung penolakan.

“Pada akhirnya, ini adalah pilihan pribadinya,” ujar Ryan Railsback, petugas humas Kepolisian Riverside. Ia menegaskan bahwa Tylor tidak terlibat kasus kriminal apa pun dan selalu bersikap kooperatif setiap kali ditemui petugas. Tidak ada amarah, tidak ada perlawanan—hanya penolakan yang tenang namun konsisten.

Kisah Tylor kembali mencuat setelah sejumlah video viral memperlihatkan dirinya dalam kondisi lusuh di jalanan. Polisi bahkan sempat memberitahunya soal video-video tersebut, namun Tylor disebut tidak mempermasalahkannya. Ia seolah sudah berdamai dengan kenyataan yang kini dijalaninya, meski publik belum tentu siap menerimanya.

Di tengah kegelisahan penggemar lama, satu per satu rekan lamanya angkat bicara. Devon Werkheiser, pemeran Ned Bigby—tokoh utama dalam serial yang sama—tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Hampir dua dekade tak bertemu, kabar tentang kondisi Tylor menghantamnya dengan keras.

“Tylor itu anak yang sensitif, manis, dan baik,” ujar Devon. Baginya, melihat mantan rekan kerjanya hidup di jalanan adalah kenyataan yang memilukan. Namun ia juga jujur mengakui betapa rumitnya situasi tersebut. Perjuangan melawan kecanduan dan gangguan kesehatan mental, menurutnya, bukan perkara sederhana—terlebih jika seseorang belum siap menerima pertolongan.

Devon juga mengingatkan publik bahwa memberi uang atau sekadar rasa iba bukan solusi. Yang dibutuhkan adalah dukungan jangka panjang, kesabaran, dan sistem yang benar-benar hadir. Ia bahkan berharap orang-orang berhenti merekam dan menyebarkan video Tylor demi konten dan sensasi semata. Meski begitu, ada secercah harapan yang masih ia simpan: semoga sorotan ini justru membuka jalan bagi bantuan yang tepat.

Harapan itu sejatinya sudah mulai datang. Shaun Weiss, mantan bintang Mighty Ducks yang kini aktif di dunia rehabilitasi, telah menawarkan Tylor sebuah tempat tidur di fasilitas pemulihan di San Clemente, California. Sebuah kesempatan untuk memulai ulang—jika saja Tylor bersedia menerimanya.

Hingga kini, belum ada kepastian apakah Tylor akan mengubah keputusannya. Polisi menyebut mereka belum berkomunikasi dengan keluarga Tylor secara langsung, meski disebut ada anggota keluarga yang masih memantau dan berupaya membantu dari dekat.

Kisah Tylor Chase adalah pengingat pahit bahwa ketenaran di masa lalu tak selalu menjamin masa depan yang aman. Di balik karakter ceria di layar, ada manusia dengan luka, pilihan, dan perjuangannya sendiri. Dan untuk saat ini, perjuangan itu masih berlangsung—di jalanan, dalam diam, sambil menolak tangan-tangan yang mencoba menariknya kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *