Rayonisasi PPDB Terus Dievaluasi

PROGRES.ID, KEPAHIANG – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kepahiang telah menerapkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem rayonisasi sejak beberapa tahun ajaran terakhir. Sistem ini diterapkan agar ada pemerataan peserta didik di kota mau pun di desa. Meski demikian, sistem ini terus dievaluasi karena dinilai belum optimal.

Menurut Kadis Kadis Dikpora Kabupaten Kepahiang, Zamzami Zubir, SE, MM melalui Sekretaris Disdikpora, Drs. HM Holil perlu ada evaluasi dan realisasi yang sinkron agar penyebaran peserta didik bisa merata.

“Masih kita temui ada sekolah yang muridnya banyak sementara di kawasan pedesaan muridnya sedikit. Rayonisasi sebenarnya ingin ada pemerataan itu, tapi rupanya tak berjalan sesuai harapan,” terang Holil.

Gambaran (imej) favorit pada suatu sekolah, lanjutnya, juga mempengaruhi calon peserta didik dan orang tuanya untuk memilih sekolah tertentu saat PPDB.

“Mereka cenderung menginginkan anak mereka sekolah di sekolah favorit. Padahal, kualitas dan mutu semua sekolah di Kepahiang hampir sama, profesionalitas guru dan fasilitasnya juga hampir sama. Sekolah yang ada di pusat kota dianggap bermutu dan berkualitas serta fasilitas memadai, itu anggapan mereka,” terang Holil.

Holil menyebutkan bahwa kelas di SMPN 05 Bermani Ilir hanya memiliki 15 orang siswa, padahal rombongan belajar (rombel) memiliki standar 20 orang siswa minimal.  

“Setiap SD di Bermani Ilir, rayonnya itu SMPN 05 Bermani Ilir, tapi banyak orang tua maunya menyekolahkan anaknya di Kecamatan Kepahiang. Maka dari itu, setiap sekolah dminta lebih kreatif menarik minat belajar calon peserta didik. Kami pun akan evaluasi cara royonisasi ini,” tandasnya.(pid)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.