PROGRES.ID – Gangguan bipolar, yang sebelumnya dikenal sebagai depresi manik, adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Berdasarkan situs National Institute of Mental Health (NIMH) (https://www.nimh.nih.gov)Seseorang dengan gangguan bipolar akan mengalami episode manik (sangat bahagia dan bersemangat) dan episode depresi (sangat sedih dan putus asa).
Perubahan suasana hati ini dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
Gejala Gangguan Bipolar
Gejala gangguan bipolar bervariasi tergantung pada jenis episode yang dialami.
Episode Manik:
- Merasa sangat bahagia, bersemangat, atau mudah tersinggung
- Memiliki energi yang berlebihan dan kebutuhan tidur yang berkurang
- Berbicara dengan cepat dan melompat dari satu ide ke ide lain
- Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan yang impulsif
- Memiliki harga diri yang berlebihan dan merasa sangat percaya diri
- Terlibat dalam perilaku berisiko, seperti belanja berlebihan atau seks tanpa kondom
Episode Depresi:
- Merasa sangat sedih, putus asa, atau tidak berharga
- Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati
- Mengalami perubahan nafsu makan dan berat badan
- Sulit tidur atau tidur terlalu banyak
- Merasa lelah dan tidak berenergi
- Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
- Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri
Jenis-jenis Gangguan Bipolar
Terdapat beberapa jenis gangguan bipolar, antara lain:
- Bipolar I: Ditandai dengan setidaknya satu episode manik yang dapat didahului atau diikuti oleh episode hipomanik atau depresi.
- Bipolar II: Ditandai dengan setidaknya satu episode depresi berat dan setidaknya satu episode hipomanik (episode manik yang lebih ringan).
- Cyclothymic Disorder: Ditandai dengan periode hipomanik dan depresi yang lebih ringan dan berlangsung setidaknya selama dua tahun.
Penyebab Gangguan Bipolar
Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, namun diduga kombinasi faktor genetik, biologis, dan lingkungan berperan dalam perkembangannya.
Faktor Risiko Gangguan Bipolar
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar antara lain:
- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan gangguan bipolar atau gangguan mood lainnya.
- Stres berat: Mengalami peristiwa traumatis atau stres yang signifikan.
- Penyalahgunaan zat: Penggunaan narkoba atau alkohol dapat memicu episode manik atau depresi.
Pengobatan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah episode berulang.
Pilihan pengobatan untuk gangguan bipolar meliputi:
- Obat-obatan: Obat penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan dapat digunakan untuk mengelola gejala bipolar.
- Terapi: Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal dan ritme sosial (IPSRT) dapat membantu pasien mengembangkan keterampilan untuk mengatasi gejala dan mencegah kekambuhan.
- Perubahan gaya hidup: Tidur yang cukup, olahraga teratur, dan pola makan sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi risiko episode bipolar.
Dukungan untuk Penderita Gangguan Bipolar
Penderita gangguan bipolar membutuhkan dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental. Dukungan ini dapat berupa:
- Edukasi: Belajar tentang gangguan bipolar dapat membantu penderita dan orang-orang terdekatnya memahami kondisi ini dan cara mengelolanya.
- Komunikasi terbuka: Membicarakan perasaan dan pengalaman secara terbuka dapat membantu penderita merasa didukung dan dipahami.
Bantuan praktis: Membantu penderita dengan tugas sehari-hari atau menemani mereka ke janji temu dengan dokter dapat sangat membantu.
Penting untuk diingat bahwa gangguan bipolar adalah kondisi yang dapat diobati. Dengan pengobatan dan dukungan yang tepat, penderita gangguan bipolar dapat menjalani hidup yang produktif dan memuaskan.
