Misteri Film Rumah Pondok Indah: Mengungkap Kisah Mistis di Balik Sebuah Rumah

Film Rumah Pondok Indah/istimewa

PROGRES.ID– Film “Rumah Pondok Indah” adalah sebuah karya sinematik yang mengeksplorasi misteri dan ketakutan yang mengitari sebuah rumah yang seolah-olah terkutuk. Kisah ini dimulai dengan sebuah keluarga kecil yang baru saja membeli rumah Pondok Indah, milik Tio (Arswendi Nasution), seorang pemahat ternama. Namun, kebahagiaan mereka berubah menjadi tragedi dalam hitungan 24 jam.

Putra tunggal mereka tewas tragis akibat tersengat listrik dan dibawa ke rumah sakit. Tetapi, nasib buruk itu belum berakhir, karena mobil keluarga mereka bertabrakan dengan sebuah bis hanya beberapa langkah dari rumah mereka.

Bacaan Lainnya

Beberapa waktu kemudian, rumah tersebut dijual kepada seorang ibu tunggal bernama Firdha (Chintami Atmanegara) bersama dua anaknya, Elsie (Asha Shara) dan Ian (Ricky Harun). Elsie menjadi sasaran gangguan setelah menemukan sebuah boneka di rumah tersebut. Walaupun Elsie berusaha memberi tahu ibunya dan Ian tentang gangguan yang dialaminya, mereka tidak mempercayainya, bahkan Ian justru sering mengolok-olok Elsie. Gangguan itu terus berlanjut hingga Elsie mengalami kerasukan oleh arwah seorang wanita bernama Maya (Amelia), membuatnya menderita dan terlihat seperti mengalami gangguan jiwa.

Keesokan harinya, pihak kepolisian, yang dipimpin oleh Pak Tobing (Ruhut Sitompul), mulai menyelidiki kematian satpam penjaga rumah, Pak Musa (Krisno Bossa), dan menggali lebih dalam mengenai karyawan yang membantu menjual rumah tersebut. Pada saat yang sama, asisten rumah tangga mereka, Mimin (Arie Timmy), yang pernah bekerja untuk Tio, mengetahui rahasia yang terkait dengan Maya. Mimin dan Ian memutuskan untuk mencari bantuan seorang dukun (Titi Qadarsih) yang dapat berkomunikasi dengan arwah Maya yang ada di dalam tubuh Elsie.

Dalam proses komunikasi dengan arwah Maya, terungkap bahwa Maya adalah mantan kekasih Tio, pemilik asli rumah Pondok Indah. Maya hamil anak Tio dan mendesaknya untuk mengumumkan pernikahan mereka dalam sebuah konferensi pers. Namun, Tio hanya menggunakan Maya sebagai model untuk karya seninya, yang membuat Maya sangat marah. Pertengkaran mereka berakhir tragis saat Tio membunuh Maya beserta bayi yang ada dalam kandungannya. Tio bersama satpam penjaga rumah bahkan membantu mengawetkan mayat Maya untuk dijadikan bagian dari karyanya. Ketika karya tersebut dipamerkan, banyak orang memuji kebesaran karyanya tanpa tahu bahwa itu adalah jasad Maya.

Setelah komunikasi selesai, sang dukun menyarankan ibu Elsie untuk menghubungi Tio dan memaksanya untuk datang ke rumah. Tio pada saat itu sedang berada di Bali bersama kekasih barunya, Winda (Indah Pelapory). Setelah Tio dan Winda tiba di rumah Pondok Indah, arwah Maya yang menghuni tubuh Elsie marah besar dan menyerang Tio, mengakibatkan kematian tragis Tio. Pak Tobing dan ibu Maya tiba pada saat yang tepat, tetapi Maya yang kalap langsung menusuk Tio. Sang dukun kemudian berusaha membantu arwah Maya keluar dari tubuh Elsie. Setelah berhasil, Maya berterima kasih kepada Elsie dan akhirnya meninggalkan dunia ini. Tio menghancurkan karyanya sendiri, dan semua orang di rumah tersebut terkejut saat melihat mayat Maya yang telah menjadi kerangka dalam patung itu.

Kepolisian datang dan mulai mengusut kisah misterius di balik rumah Pondok Indah. Film “Rumah Pondok Indah” adalah sebuah kisah yang memadukan elemen horor, misteri, dan tragedi manusia. Ini mengajarkan kita bahwa masa lalu yang gelap dapat kembali untuk menghantuipenduduk rumah itu sendiri, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.(sr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.