PROGRES.ID – Iran berhasil membombardir pangkalan udara Israel pada Selasa malam (1/10/2024) dengan ratusan misil yang lebih ganas dari serangan pada April lalu.
Iran mengklaim berhasil menghancurkan 20 jet tempur F-35 milik Israel yang diparkir di pangkalan udara Nevatim.
Jika klaim Iran mengenai penghancuran F-35 di Pangkalan Udara Nevatim ini terbukti benar, hal ini akan menjadi pukulan telak bagi kemampuan udara Israel. Zionis memang sangat mengandalkan F-35 sebagai kekuatan utama.
Israel memang memiliki pesanan tambahan untuk F-35, namun pesanan itu dipastikan ada keterlambatan produksi, pengiriman pesawat baru itu diperkirakan tidak akan tiba sebelum tahun 2028.
Serangan ini juga mengungkapkan celah dalam pertahanan udara Israel, meskipun negara itu dikenal memiliki salah satu sistem pertahanan udara tercanggih di dunia. Beberapa misil balistik dilaporkan menghantam berbagai target strategis di Israel, termasuk markas intelijen Mossad.
Serangan balasan dari Israel diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Pejabat Israel dan Barat menekankan pentingnya respons yang tegas terhadap serangan Iran ini. Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, menyatakan bahwa akan ada konsekuensi serius bagi Iran, dan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Israel untuk memastikan hal tersebut.
Situasi ini menandai eskalasi ketegangan yang serius antara Iran dan Israel, dengan dampak yang berpotensi meluas di kawasan Timur Tengah.