BENGKULU, PROGRES.ID – Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengingatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu untuk memiliki data awal stunting yang akurat.
Demikian ditegaskannya saat sambutan membuka Rapat Evaluasi Program Bangga Kencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu Tahun 2022, di Mercure Hotel Padang Jati Kota Bengkulu, Rabu (07/12/2022).
“Tatkala kita tidak mempunyai data awal, lalu kita melakukan evaluasi, kemudian hasil evaluasi dijadikan program, maka kebijakan ke depan bisa menimbulkan masalah dikemudian hari. Jadi data yang ada itu harus by name by address,” ujar Sekda Hamka.
Hamka Sabri berujar, dengan data yang akurat, maka kasus stunting di Bengkulu bisa terus ditekan sesuai target di 2024, yakni pada angka 14,55 persen. Di mana kasus stunting di Bengkulu saat ini masih pada angka 22,10 persen.
“Kasus stunting di Provinsi Bengkulu masih pada angka 22,10 persen. Kita harus berupaya menekan angka ini semaksimal mungkin,” ujarnya.
Pada acara yang sama, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto menuturkan, dari rapat Evaluasi Program Bangga Kencana yang dilaksanakan hingga 2 hari ke depan ini, ditargetkan angka stunting dan juga angka kemiskinan bisa diturunkan.
“Karena Bengkulu tidak termasuk dalam 12 provinsi lokus stunting di Indonesia. Jadi stunting di Bengkulu sebenarnya masih terbilang rendah, namun kerja bersama antara stakeholder harus terus dilakukan, jangan sampai kita lengah dalam menangani kondisi tersebut,” ungkap Nesianto.