PROGRES.ID – Acara LGBT Asia Tenggara yang direncanakan berlangsung di Jakarta pada 17-21 Juli 2023 dibatalkan karena ancaman keamanan. Acara itu dijadwalkan mempertemukan para aktivis dari seluruh Asia Tenggara untuk membahas berbagai tantangan advokasi dan bagaimana menavigasinya.
Acara itu diselenggarakan bersama oleh kelompok HAM ASEAN SOGIE Caucus yang berbasis di Filipina, Arus Pelangi yang berbasis di Indonesia dan sejumlah kelompok HAM lainnya. Namun, Kaukus SOGIE ASEAN mengatakan mereka sekarang telah memindahkan acara tersebut ke luar Indonesia untuk memastikan keselamatan dan keamanan baik para peserta maupun penyelenggara.
“Penyelenggara ‘ASEAN Queer Advocacy Week’ memutuskan untuk merelokasi tempat acara itu ke luar Indonesia, setelah mendapat serangkaian ancaman keamanan dari berbagai kalangan,” kata Kaukus SOGIE ASEAN dalam pernyataannya, Selasa malam.
Kelompok itu juga menyebut adanya gelombang “sentimen anti-LGBT” di media sosial. Penyelenggara tidak mengungkapkan tempat baru karena masalah keamanan.
Acara tersebut juga menarik perhatian karena Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan regional menteri-menteri luar negeri Asia Tenggara minggu ini, sehingga menimbulkan pertanyaan dari beberapa kelompok anti-LGBT tentang apakah acara tersebut terkait dengan pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan acara itu “tidak ada hubungannya” dengan blok regional tersebut.
Acara LGBT itu dikecam secara online dan oleh kelompok-kelompok Islam.
“Pemerintah tidak boleh memberikan izin untuk acara yang bertentangan dengan nilai-nilai agama di Indonesia,” kata Anwar Abbas dari Majelis Ulama Indonesia, badan ulama Islam yang berpengaruh.
“Oleh karena itu, kami memperingatkan dan mendesak pemerintah untuk tidak memberikan izin pada acara tersebut.”tegas Anwar Abbas. (Voa)