PROGRES.ID, JAKARTA – Menjaga kebhinekaan bangsa agar tidak terjadi perpecahan antarsuku serta umat beragama sangatlah penting. Hal itulah yang melandasi pertemuan antara Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (17/11) siang.
Meskipun berbeda dalam hal politik, kepentingan bangsa tetaplah menjadi prioritas untuk selalu dikedepankan.
“Kita tidak menginginkan kita terpecah-belah gara-gara perbedaan politik, karena sangat mahal harganya bagi negara kesatuan republik Indonesia (NKRI),” tegas Presiden Joko Widodo di teras dalam Istana Merdeka, dikutip dari BBC usai pertemuan.
Menurutnya, ada beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan antara lain kesamaan keduanya dalam berkomitmen untuk menjaga kemajemukan Indonesia.
Walaupun bersaing secara politik, Prabowo mengaku wajib terus memberikan kritik atas kebijakan pemerintah yang dianggap kurang tepat.
“Saya tidak akan menjegal bapak (Jokowi), karena bapak merah putih. Jadi, kritik itu bagus asal tidak destruktif dan tidak mengarah kepada kekerasan,” ungkap Prabowo.
Terkait demo yang terjadi baru-baru ini terjadi, Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia itu majemuk dan sebagian masih butuh pendidikan memadai dan kesempatan hidup yang lebih baik. Dan ia tidak segan-segan untuk berupaya mengurangi ketegangan politik yang terjadi.
“Jadi, bukan untuk hadapi (isu demo tanggal) 25 (November), setiap saat ada ketegangan, kita bekerja keras untuk menyejukkan,” katanya. (dsy)
