BENGKULU, PROGRES.ID – Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah meminta data kemiskinan harus terus divalidasi. Dengan validnya angka tersebut, Pemerintah Daerah akan lebih terbantu menindaklanjuti pengentasan kemiskinan.
“Yang paling utama itu data kemisikinan harus kita perbaiki, harus divalidasi lagi. Karena database kemiskinan bersifat kolektif, maka perlu dilakukan pembaharuan data agar bantuan-bantuan dalam upaya pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran,” ujar Rosjonsyah pada kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dalam rangka Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang digelar di ruang Rapat Kantor Bupati Benteng pada Rabu, (14/09/2022).
Ia menuturkan, pengentasan kemiskinan menjadi tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya pemerintah, namun juga peran aktif korporasi, BUMD, BUMN dan masyarakat lainnya.
“Kemiskinan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah dan juga pegiat usaha. Oleh sebab itu kami minta perusahaan atau BUMN/BUMD harus ikut berperan aktif menyalurkan program-program yang menekan turunnya kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Tengah ini,” jelas Rosjonsyah di hadapan Pjs Bupati Benteng, tokoh Presidium Pemekaran Benteng, Kepala OPD Provinsi Bengkulu dan kepala OPD Kabupaten Bengkulu tengah.
Angka Kemiskinan Benteng Terendah se-Bengkulu
Rosjonsyah mengapresiasi angka kemiskinan di Benteng menjadi yang terendah se-Provinsi Bengkulu. Meski demikian, ia meminta Pemkab Benteng tidak merasa puas dengan pencapaian tersebut.
“Seperti yang kita ketahui bersama angka kemiskinan di Kabupaten Benteng ini yang terendah di Provinsi Bengkulu. Namun, dengan capaian tersebut kita jangan pernah merasa puas, fokus kita untuk mengatasi kemiskinan dengan program yang telah dibuat harus dijalankan dengan sebaik baiknya,” tegas Rosjonsyah.