PROGRES.ID – Pemerintah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau mengumumkan kebijakan baru yang menarik perhatian, yakni pembelian Pertalite bersubsidi wajib menggunakan kartu fuel card 5.0.
Mulai 1 Agustus 2024, pemilik kendaraan roda empat di Batam dapat memanfaatkan kebijakan ini.
Pendaftaran secara online telah dibuka pada hari ini dan akan berlangsung sampai batas waktu yang akan ditentukan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau menjelaskan bahwa penerapan Fuel Card 5.0 dilakukan karena keterbatasan kuota BBM di Kepulauan Riau. Fuel card akan menjadi alat kontrol penting dalam pengisian BBM.
“Kuota BBM di sini sangat terbatas, dan jumlah kendaraan roda empat terus bertambah setiap tahunnya. Jika tidak dikendalikan, risiko kehabisan Pertalite sangat besar,” ungkapnya dalam konferensi pers di Batam Centre, dinukil dari Bisnis.com.
Pembatasan kuota pengisian minyak diterapkan berdasarkan kategori kendaraan, mulai dari roda empat dengan mesin di bawah 1.400 CC hingga kendaraan umum dan motor transportasi online.
Untuk mendukung kebijakan ini, Pemko Batam bekerja sama dengan tiga bank lokal untuk menerbitkan kartu fuel card 5.0. Namun, penggunaan kartu ini hanya tersedia di 11 SPBU yang ditunjuk di Batam.
Bagi yang belum mendaftar hingga batas waktu yang ditentukan, pada tanggal 1 Agustus 2024 hanya bisa membeli Pertalite non-subsidi. Riau menegaskan bahwa batas waktu pendaftaran belum ditentukan karena prosesnya memerlukan waktu. Namun, pendaftaran dapat dilakukan secara online di website batamfuelcard.id dengan syarat dokumen yang diperlukan.
“Jika sudah memiliki QR Code dari My Pertamina, prosesnya akan lebih mudah. Kami juga menyediakan posko layanan offline di beberapa lokasi strategis di Batam,” tambahnya.
Setelah proses pendaftaran selesai, notifikasi akan dikirim melalui Whatsapp, dan kartu dapat diambil di bank mitra Pemko Batam. Dengan langkah unik ini, diharapkan dapat mengatasi permasalahan kuota BBM yang terbatas dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik bagi masyarakat Batam.
