Peneliti dan Ahli Speleologi Asal Amerika Serikat Mark Dickey, Terperangkap Dalam Gua Morca Sedalam 1.000 Meter

Mark Dickey/istimewa

PROGRES.ID– Sejumlah tim penyelamat dari beberapa negara Eropa telah bergegas menuju ke Turki dalam upaya penyelamatan yang darurat. Operasi ini bertujuan untuk menyelamatkan seorang peneliti asal Amerika Serikat yang terperangkap di dalam Gua Morca, yang terletak sekitar 1.000 meter di bawah pintu masuk gua tersebut. Peneliti tersebut adalah Mark Dickey, seorang penjelajah gua berusia 40 tahun yang sedang melakukan ekspedisi di Pegunungan Taurus, di bagian selatan Turki, bersama dengan beberapa orang lain, termasuk tiga warga AS.

Mark Dickey tiba-tiba jatuh sakit di dalam gua dan mengalami pendarahan perut yang serius. European Association of Cave Rescuers atau Asosiasi Penyelamat Gua Eropa memberitahu bahwa operasi penyelamatan ini melibatkan tim penyelamat dari berbagai negara Eropa, termasuk Hungaria, Bulgaria, Kroasia, Italia, Polandia, dan Turki. Tim penyelamat ini juga memiliki seorang dokter asal Hungaria di dalamnya untuk memberikan perawatan medis kepada Dickey.

Bacaan Lainnya

Saat tim penyelamat berhasil mencapai tempat Dickey berada dan memberikan perawatan medis awal, diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum mereka bisa membawa Dickey keluar dari gua tersebut. Kendala utama dalam operasi ini adalah lorong gua yang terlalu sempit untuk dilewati oleh alat tandu.

Dalam sebuah pesan video yang direkam di dalam gua dan dirilis oleh Direktorat Komunikasi Turki pada Kamis (7/09/2023), Mark Dickey mengucapkan terima kasih kepada komunitas penjelajah gua dan pemerintah Turki atas upaya penyelamatannya. Ia mengatakan bahwa dunia penjelajahan gua adalah kelompok yang sangat erat, dan ia sangat terharu melihat banyaknya orang yang merespons untuk membantu penyelamatan dirinya.

Dickey juga mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap pemerintah Turki atas respons cepat mereka dalam menyediakan pasokan medis yang sangat ia perlukan. Dia mengakui bahwa tanpa bantuan tersebut, ia mungkin tidak akan selamat. Meskipun Dickey sudah bisa berbicara, ia mengatakan bahwa tubuhnya belum pulih sepenuhnya dan memerlukan banyak bantuan untuk keluar dari gua tersebut. Para dokter akan menentukan apakah ia perlu dibantu dengan alat tandu atau tidak untuk meninggalkan gua.

“Dunia penjelajahan gua adalah kelompok yang sangat erat, dan sungguh menakjubkan melihat banyaknya orang yang merespons [untuk membantu penyelamatan saya], Saya tahu bahwa respon cepat pemerintah Turki untuk mendapatkan pasokan medis yang saya perlukan, telah menyelamatkan hidup saya. Saya sudah hampir mati,” ujar Dickey, seperti dilansir dari voa indonesia.

Informasi terbaru dari kelompok penyelamat yang berafiliasi dengan Dickey di New Jersey menyebutkan bahwa kondisinya telah membaik sedikit. Dia telah berhenti muntah dan dapat mengkonsumsi makanan untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir. Namun, penyelamatan ini masih memerlukan tim penyelamat yang berdedikasi dan perawatan medis terus menerus. Selain itu, kondisi gua yang dingin dengan suhu sekitar 4-6 derajat Celsius juga menjadi tantangan tambahan.

Mark Dickey, seorang penjelajah gua yang sangat berpengalaman dan dikenal sebagai penyelamat gua yang ulung, berpartisipasi dalam banyak ekspedisi internasional dan juga merupakan seorang peneliti dan ahli speleologi yang terkemuka. Keberhasilan operasi penyelamatan ini menjadi tantangan tersendiri, dan dunia penjelajahan gua berharap agar ia dapat segera dikeluarkan dengan selamat dari gua tersebut.(koe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.