PROGRES.ID – Wisudawati dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Alfatea Pintari Rahmi berhasil lulus dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yakni 3,96.
Bukan tanpa alasan, ia mengakui bahwa keterlibatannya dalam organisasi dan berbagai kompetisi telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mengembangkan bakatnya dan menguatkan rasa percaya diri yang dimilikinya.
Alfatea telah mencatat sejumlah pencapaian gemilang dalam berbagai kompetisi. Ia telah meraih penghargaan sebagai Pemenang Pertama dalam kategori Poster Edukasi Kesehatan Ramadhan Forsis RSSA 2023, serta memperoleh Penghargaan 3rd Best Oral Presentation Award pada Brawijaya Medical Conference 2023.
Ia juga berhasil menduduki peringkat Juara Ketiga dalam kategori Poster Publik pada METRIC CIMSA UI 2022 dan berhasil menjadi finalis dalam Olimpiade World Lupus Day Indonesia 2023. Keberhasilan-keberhasilan tersebut hanya sebagian kecil dari daftar prestasinya, karena Alfatea juga telah menerima penghargaan dalam berbagai perlombaan lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.
Selain prestasi-prestasi tersebut, Alfatea juga berhasil meraih kesempatan emas menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter (HMPD), di mana ia menjabat sebagai staf ahli di bidang Penalaran Akademik dan Keilmuan. Ia juga menjalankan peran sebagai tentor di study club di Fakultas Kedokteran.
“Dengan bergabung dalam organisasi dan berkompetisi, saya telah bertemu dengan teman seperjuangan yang penuh semangat dan mendapat kesempatan untuk belajar dari guru-guru yang hebat. Saya telah memperoleh pelajaran berharga mengenai kemenangan dan kekalahan, kesuksesan dan kegagalan, serta kesempatan untuk menggali potensi diri dan memperkuat kepercayaan diri,” ungkap Alfatea dinukil dari Times Malang.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya, Alfatea memiliki rencana menarik untuk melanjutkan pendidikan profesi dokter di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Ia memiliki ambisi yang tinggi untuk menjadi dokter spesialis di bidang Obstetri dan Ginekologi di masa depan.
“Saya sangat tertarik dengan bidang ilmu obgynsos atau fertilitas dan endokrinologi reproduksi, karena kebutuhan akan dokter spesialis di bidang Obstetri dan Ginekologi di Indonesia masih sangat besar. Selain itu, saya juga berencana untuk kembali ke daerah dan memberikan kontribusi di sana,” pungkas mahasiswi asal Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
