Selain fokus pada aspek karier musik, film juga menyoroti kehidupan pribadi Freddie Mercury. Dalam perjalanan ini, Freddie menghadapi konflik batin terkait dengan orientasinya, menghadapi cobaan dari dunia selebriti, dan perjuangannya dalam menjaga hubungan dengan teman-teman serta keluarganya.
Film ini dengan penuh emosi menggambarkan perubahan nama Freddie Mercury (nama aslinya, Farrokh Bulsara), transformasi penampilan, hingga pergulatan dalam menghadapi diagnosis penyakit AIDS yang pada waktu itu belum ditemukan obatnya.
“Bohemian Rhapsody” tidak hanya sebuah film musikal, tetapi juga kisah tentang persahabatan, cinta, keberanian, dan pencarian jati diri. Puncaknya adalah adegan rekreasi penampilan Queen di konser Live Aid yang epik, di mana mereka membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Dengan permainan akting luar biasa dari Rami Malek yang berhasil mendapatkan Penghargaan Akademi untuk Aktor Terbaik, film ini mempersembahkan suara dan semangat Queen kepada penonton baru dan penggemar setia. “Bohemian Rhapsody” menghadirkan pengalaman yang mengguncang emosi dan mengingatkan kita akan warisan tak tergantikan dari Freddie Mercury dan Queen dalam dunia musik.(sr)
