Dampak Fatal Asbes: Lebih dari 90 Ribu Kematian Setiap Tahun

asbestosis
Sumber gambar: inaban.org

PROGRES.ID – Kematian akibat asbestosis di seluruh dunia mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 90.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat asbestosis.

Penelitian yang dilakukan oleh Dominico Franco Merlo dan rekan-rekannya, yang melibatkan 3.984 pekerja di galangan kapal Genoa, Italia, antara tahun 1960 hingga 1981 dan diikuti hingga Desember 2014, menunjukkan angka kematian yang mencengangkan. Sebanyak 3.331 (83,6%) kematian terkait penyakit akibat asbes.

Bacaan Lainnya

Kematian berlebihan diamati dalam berbagai jenis penyakit, termasuk semua jenis kanker (Standardized Mortality Ratios (SMR) = 127), mesothelioma pleura (575), kanker laring (183), kanker paru-paru (154), dan penyakit saluran pernafasan (127), termasuk asbestosis (2.277). Dari 399 kematian akibat kanker paru-paru, 90 di antaranya (22,6%) dikaitkan dengan paparan asbes.

Studi yang diterbitkan pada tahun 2017 menyebutkan bahwa sekitar 237.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat paparan asbes di seluruh dunia. Pada tahun 2016, sebuah studi tahun 2018 mencatat bahwa 39.275 orang di Amerika Serikat dan 222.321 orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit terkait asbes.

Epidemiologi asbestosis merupakan masalah serius, baik dalam skala global maupun nasional, dengan tingkat kematian yang tinggi. Ini disebabkan oleh fibrosis paru yang progresif dan berbagai penyakit paru lainnya yang terkait dengan paparan asbes.

Menurut epidemiologi global asbestosis, data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa 125 juta orang di seluruh dunia terpapar asbes di tempat kerja setiap tahunnya. Pada tahun 2017, asbestosis menyumbang 15,7% (9.400 kasus) dari total kasus pneumokoniosis di seluruh dunia, bahkan mencapai lebih dari 80% di beberapa negara seperti Denmark (87,9%) dan Malta (87,7%).

Proporsi kasus asbestosis juga mengalami peningkatan signifikan, sebanyak 31,7% di Australia, 20,0% di Amerika Utara, dan 16,8% di Eropa Barat. Di Italia, dilaporkan terdapat 17.220 kasus asbestosis antara tahun 2001 hingga 2015 (rata-rata 1.148 kasus per tahun).

Asbestosis di Indonesia

Di Indonesia, data epidemiologi asbestosis masih terbatas. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anna Suraya dan timnya di National Respiratory Hospital di Jakarta selama periode Mei 2018 hingga Agustus 2019 menemukan 336 kasus asbestosis. Ini menunjukkan bahwa bahaya asbes juga merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius di Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.