Naik! Pemerintah Tambah Insentif Konversi Motor Listrik Jadi Rp 10 Juta

motor listrik/istimewa

PROGRES.ID– Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menaikkan subsidi untuk konversi motor konvensional yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke motor listrik menjadi Rp 10 juta dari sebelumnya Rp 7 juta per unit.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengumumkan peningkatan subsidi tersebut yang kini berlaku efektif.

Bacaan Lainnya

“Rp 10 juta yang diputuskan untuk yang konversi. Mulai sekarang juga sudah jalan,” ucap Arifin.

Arifin menjelaskan bahwa jumlah subsidi untuk pembelian motor listrik baru tetap pada angka Rp 7 juta.

“Itu kan (subsidi Rp 7 juta) untuk motor baru, kalau sekarang motor baru sama motor bekas musti lain dong,” tambahnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Senin (13/11/2023).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa pemerintah sedang merevisi program konversi motor listrik.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap program tersebut.

Dadan juga menyebut bahwa penerima insentif, yang sebelumnya hanya ditujukan untuk perorangan berdasarkan satu KTP, kini dibuka lebih luas.

“Sekarang kan penerima harus berdasarkan KTP, satu orang satu KTP bukan badan usaha, kita akan membuka kalaupun dalam lembaga dari instansi itu bisa memanfaatkan pendanaan ini, ini kan insentif,” ujar Dadan (12/10/2023).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, menegaskan bahwa program konversi motor listrik masih berlanjut. Meskipun demikian, minat masyarakat masih jauh dari target konversi motor pada tahun 2023.

“PIni kan program pertama, yang jelas kita ini tahun pertama ini kita bangun satu paling penting rantai pasoknya, baterai dari mana kompenen dari mana,” jelas Yudo, pada Kamis (5/10/2023).

Yudo menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan sumber daya manusia untuk mendukung kelangsungan program konversi motor listrik, terutama hingga tahun 2024 mendatang.

“Yang kedua, kemampuan sumber daya manusia dan bengkelnya. Nah itu sedang kita fokuskan ke arah sana, kita bangun rantai pasoknya dan kita bangun bengkel-bengkelnya. nanti setelah siap, baru kita lihat,” tambahnya.

Dia juga menyebutkan bahwa pada tahun mendatang, konversi motor listrik akan didukung oleh bengkel kelas A yang saat ini sedang dalam tahap pengujian.

“Di mana tahun depan kita sudah siap karena bengkel sudah ada dan kita harapkan bengkel kelas A juga sudah ada yang untuk pengujian, jadi itu akan membantu yang sekarang belum ada,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.